Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

China

Dokter di China Lakukan Operasi Paru-paru Babi ke Tubuh Manusia, Ini Hasilnya

Mereka menanamkan paru-paru babi yang telah dimodifikasi genetik ke tubuh seorang pria dengan kondisi mati otak.

Editor: Alpen Martinus
yodiyim
PARU: Ilustrasi paru-paru manusai.Dokter di China lakukan percobaan tanam paru-paru babi ke pasien mati otak. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - China selalu menjadi terdepan dalam hal perkembangn teknologi, termasuk dalam bidang kesehatan.

Baru-baru ini mereka melakukan percobaan di luar nalar.

Mereka menanamkan paru-paru babi yang telah dimodifikasi genetik ke tubuh seorang pria dengan kondisi mati otak.

Baca juga: Kanim Kotamobagu Sudah Deportasi 6 WNA Sepanjang Tahun 2025, Terbanyak dari China

Mati otak (kematian batang otak) adalah kondisi medis dan hukum di mana seluruh fungsi otak, termasuk batang otak, telah berhenti secara permanen dan tidak dapat dipulihkan, sehingga menyebabkan kematian.

Pasien mati otak tidak dapat bernapas, berpikir, atau merasakan, dan dianggap telah meninggal secara hukum meskipun jantungnya mungkin masih berdetak dengan bantuan mesin pendukung kehidupan seperti ventilator. 

Percobaan itu berhasil, namun hanya berjalan sembilan hari saja.

Operasi dilakukan oleh tim dokter yang sudah sangat berpengalaman.

Paru-paru itu mampu berfungsi selama sembilan hari, mengalirkan oksigen ke dalam darah sebelum akhirnya ditolak sistem kekebalan tubuh pasien.

Sebagaimana diberitakan Earth, Sabtu (20/9/2025), prosedur ini merupakan bagian dari riset xenotransplantasi, penggunaan organ hewan untuk membantu manusia yang membutuhkan transplantasi.

Upaya ini dianggap penting karena setiap tahun banyak pasien meninggal akibat tidak tersedianya donor organ.

Dalam laporan ilmiah yang dipublikasikan secara peer-reviewed, tim medis memantau kerja paru-paru babi selama 216 jam.

Periode itu memberi kesempatan untuk meneliti secara detail bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap organ hewan dari waktu ke waktu.

Operasi ini dipimpin oleh dokter bedah senior dari Rumah Sakit Afiliasi Pertama Guangzhou Medical University, Jianxing He. 

Ia bersama timnya dikenal fokus pada riset transplantasi serta bedah paru-paru di Kota Guangzhou.

Kebutuhan akan organ paru-paru sangat mendesak. Data Organ Procurement and Transplantation Network (OPTN) mencatat, ada 3.340 transplantasi paru dilakukan di Amerika Serikat sepanjang 2024.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved