Berita GMIM
Perlakuan Hein Arina untuk GMIM di Amerika Serikat, Pekerja Migran Asal Sulut Ungkap Hal Ini
Perlakuan Hein Arina untuk GMIM di Amerika Serikat pun diungkap oleh pekerja migran disana.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Ventrico Nonutu
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Sinode GMIM Hein Arina belakangan ini tengah jadi sorotan.
Hein Arina terjerat kasus korupsi dana hibah GMIM.
Dia juga telah ditetapkan menjadi tersangka dan dijadwalkan untuk diperiksa.
Namun hingga saat ini Hein Arina belum bisa memenuhi panggilan penyidik Polda Sulut.
Hein Arina diketahui sedang berada di Amerika Serikat dalam rangka tugas dan pelayanan.
Dia memimpin ibadah Minggu Sengsara VI di GMIM Musafir Columbus Ohio pada 13 April 2025 lalu.
Disana Hein Arina juga bertemu dengan pekerja migran Indonesia asal Sulawesi Utara.
Perlakuan Hein Arina untuk GMIM di Amerika Serikat pun diungkap oleh pekerja migran asal Sulut disana.
Dikabarkan Hein Arina melakukan kerjasama dengan Gereja Presbiterian di Amerika Serikat pada 14 April 2025.
Gereja Presbiterian di Amerika Serikat (PCUSA) diketahui adalah denominasi Kristen Protestan terbesar di Amerika Serikat.
Gereja ini merupakan bagian dari reformasi Protestan yang dipelopori oleh Yohanes Calvin.

Minda Tangkuman salah satu warga Sulut yang kini bermigran di Amerika Serikat mengungkapkan apresiasinya dengan sosok Hein Arina.
Minda Tangkuman mengucap syukur dengan mengatakan terpujilah Engkau Tuhan Allah kami yang hidup.
"Glory Glory Haleluyah, tanggal 14 April 2025 di Amerika, sejarah ditorehkan dengan tinta emas.
GMIM di Amerika boleh diterima dan bekerjasama dengan Presbiterian Church di Amerika.
"Sembilan tahun berjuang untuk mendapatkan pengakuan ini untuk menjadikan GMIM sebagai Global Church, tetapi tantangan dan rintangan begitu kuat dan dahsyat menghalanginya, kami di bully dan cibir jujur, hampir putus asa.
Dalam galau dan resahnya hati kami, kau datang dan menjadi heroes.
Sosok rendah hati dan bersahaja, pribadi yang lembut namun mengandung kekuatan hati terlihat penuh gurat namun tegar dalam beban Pdt Hein Arina.
Tuhan membuka jalan, menjalin relasi dan menggemakan GMIM di hadapan Presbiterian Church Of Amerika hingga mereka yakin dan mengakui kami sebagai gereja yang mengglobal.
Tinta emas hanyalah tinta pada penanya jika tak ada tangan yang mampu menggoreskan cerita di secarik kertasnya," ungkap Minda Tangkuman.
Ia menyebutkan sekitar 9 tahun tinta emas itu bersemayam pada penanya dan hari ini sebuah tangan kokoh dan berintegritas dari Pdt Hein Arina telah mampu menorehkan cerita bersejarah bagi gereja yang besar ini yakni GMIM.
"Terima kasih Pendeta Hein Arina, dalam haru dan bangga kami sampaikan bahwa Tuhan telah mengirimmu sebagai sosok yang amat penting dari sejarah ini.
Walau dalam tekanan yang teramat berat, Pendeta Hein Arina sanggup menciptakan prestasi.
Meski dalam gumul dan badai yang menggelora, Hein Arina mampu berselancar dan menaklukkannya dengan hati tegar dan iman yang kuat, kau adalah pahlawan kami.
Makaseh banyak Pendeta Hein Arina, untuk semua dedikasi dan pengorbananmu bagi Gereja Masehi Injili di Minahasa.
Apapun kata dunia tentangmu, kami adalah anak-anakmu.
Domba-domba gembalaanmu lebih mengenalmu, berjalanlah terus dalam keyakinanmu, karena kami tahu ketulusanmu, dedikasimu, cintamu dan pengorbananmu untuk gereja ini.
Kami di pihakmu dan yakin Tuhan pun ada dipihakmu.
Kami mencintaimu dan terus mendoakan segala yang terbaik bagimu," tuturnya.
Pendeta GMIM Tekun Doakan Hein Arina
Para pendeta GMIM kini bertekun dalam doa menyusul penetapan Ketua Sinode GMIM Hein Arina tersangka dalam kasus dugaan penyimpangan dana hibah Sinode GMIM.
"Kami berempati dan bertekun dalam doa bagi Ketua Sinode Pdt Hein Arina yang kini berstatus sebagai tersangka agar diberi kekuatan menghadapi semua ini dan juga kami berdoa kepada Kapolda," kata Ketua Wilayah Likupang 2 GMIM Pdt Billy Yohanes, Rabu (16/4/2025) kepada Tribunmanado.com.
Billy menuding pengusutan kasus dugaan penyimpangan dana hibah adalah kriminalisasi terhadap GMIM.
Menurut dia, banyak organisasi juga beroleh dana hibah.
Bahkan, Polda sendiri, kata dia, beroleh hibah dari Pemprov pada 2024 sebesar Rp10 miliar.
"Tapi kenapa hanya GMIM yang diusut," kata dia.
Menurut dia, pengusutan dana hibah untuk rumah ibadah hanya berlangsung di Sulut.
Dan itu di GMIM.
"Ini juga yang patut dipertanyakan, karena ini juga ada di daerah lainnya, bukan hanya di Sulut," kata dia.
Surat Penggilan Kedua untuk Hein Arina
Pihak penyidik Polda Sulawesi Utara telah melayangkan surat panggilan kedua kepada Ketua Sinode GMIM Pendeta Hein Arina selaku tersangka kasus dugaan penyelewengan dana hibah GMIM.
Hal itu sebagaimana yang dikatakan oleh Kabid Humas Polda Sulut AKBP Dr Alamsyah Parulian.
"Iya, hasil kordinasi penyidik Ditreskrimsus, bahwasannya terhadap tersangka satunya, sudah dilayangkan surat panggilan kedua," jelasnya.
AKBP Dr Alamsyah Parulian mengungkapkan bahwa Hein Arina masih berada di luar negeri dalam rangka tugas dan pelayanan.
"Iya masih diluar negeri, mudah-mudahan prosedur ini bisa dihormati dan mengikuti secara kooperatif," jelasnya.
(TribunManado.co.id/Chi/Art/Ren)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Luar Biasa Karya Tuhan, GMIM Paulus Titiwungen Manado Rayakan Usia 100 Tahun |
![]() |
---|
Pengucapan Syukur GMIM Imanuel Bahu Manado, Pdt Adeleida Tampi Ajak Jemaat Jadi Warga Negara Baik |
![]() |
---|
Uang GMIM Disita Polda Sulut Berdampak Bagi Pendeta Emeritus, Ini Curhatan Pdt Johan Manampiring |
![]() |
---|
Pengakuan Polda Sulut Terkait Uang GMIM Rp 3,4 Miliar yang Disita: Rekening Sudah Dikembalikan |
![]() |
---|
Uang GMIM Rp 3,4 Miliar Disita Polda Sulawesi Utara, Begini Respon Pengamat Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.