Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemprov Sulut

Gubernur Sulut Yulius Selvanus Tegaskan Keberpihakan pada Penambang Rakyat dan Petani Cap Tikus

Yulius Selvanus Komaling menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kesejahteraan penambang rakyat dan petani cap tikus dalam Rapat Paripurna DPRD

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
Tribunmanado.com/Rhendi Umar
PEMPROV SULUT: Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus. Gubernur Sulut Yulius Selvanus Tegaskan Keberpihakan pada Penambang Rakyat dan Petani Cap Tikus 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling tegaskan keberpihakan pada penambang rakyat dan petani Cap Tikus.

Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling (YSK), kembali menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kesejahteraan penambang rakyat dan petani cap tikus dalam Rapat Paripurna DPRD Sulut pada Senin, 24 Maret 2025.

Di hadapan seluruh anggota DPRD Sulut, YSK menyampaikan bahwa pertambangan tanpa izin (PETI) di Sulut bukan semata-mata untuk memperkaya diri, melainkan untuk bertahan hidup.

Baca juga: Warga Manado Sulut Ini Hafal Setiap Bencana Banjir di Kampungnya: Sejak 1956, Paling Besar 2014

"Mereka bekerja agar bisa menyekolahkan anak, bisa berobat, dan menghidupi keluarga. Ini yang saya pelajari selama ini," ujarnya dengan tegas.

Gubernur YSK juga mengkritik ketimpangan yang terjadi, di mana kekayaan alam di Sulut sering kali hanya dinikmati oleh pendatang dari luar, sementara masyarakat asli daerah yang melakukan pertambangan justru disebut ilegal.

"Selama ini, orang asli Sulut yang menambang di tanah mereka sendiri malah disebut ilegal. Oleh karena itu, saya melarang pengusaha pertambangan lain masuk di Sulawesi Utara, kecuali masyarakat kita sendiri," tambahnya.

Menanggapi banyaknya izin usaha pertambangan (IUP) yang tidak transparan, YSK menyatakan bahwa seringkali masyarakat tidak mengetahui bahwa tanah mereka sudah dilindungi oleh IUP yang dikeluarkan diam-diam.

"Masyarakat tidak pernah diberitahu bahwa di lahan mereka sudah ada IUP. Begitu mereka mau bekerja, mereka disebut ilegal, padahal itu tanah mereka sendiri," jelasnya.

Gubernur YSK juga menegaskan komitmennya untuk melindungi penambang rakyat di Sulut.

"Saya pertaruhkan jabatan saya untuk menjaga penambang di Sulawesi Utara, agar mereka bisa hidup dan sejahtera di tanah mereka sendiri," tegasnya.

Selain itu, Gubernur YSK juga membahas nasib para petani cap tikus yang selama ini menghadapi kesulitan dalam memasarkan produk mereka.

Ia menyebutkan, "Mereka selama berusaha, tapi saat menjual, mereka bingung, karena tidak bisa diputar kemana-mana. Akhirnya, mereka minum sendiri."

Untuk itu, Gubernur YSK berjanji akan mencari solusi agar cap tikus bisa menjadi produk daerah yang diakui dan memiliki izin, sehingga bisa memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat.

"Kita harus carikan solusi agar cap tikus bisa menjadi sumber penghasilan yang sah dan mendukung ekonomi masyarakat kita," tutupnya.

Rapat Paripurna ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sulut, Andi Silangen, didampingi Wakil Ketua DPRD dan 25 anggota DPRD lainnya, yang turut mendengarkan komitmen Gubernur YSK dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat Sulut.

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved