Mayat Dalam Toren
Akhirnya Terungkap Pembunuhan Ibu dan Anak Dimasukan ke Toren, Ternyata Pelaku Tak Mampu Bayar Utang
Kronologi kasus pembunuhan ibu dan anak yang dimasukan ke dalam toren di Jakarta Barat terungkap.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi pinjaman pelaku ke korban sejak 2021 sampai 2025.
"Berjanji melunasi secara dicicil, namun sampai kejadian utang itu belum dilunasi," kata Twedi.
Kala itu, pelaku yang sudah kebingungan karena utang yang menumpuk akhirnya bersiasat untuk mengelabuhi korban.
Ia mengaku mempunyai kenalan bernama Kris Martoyo dan Kakang yang mampu menggandakan uang serta mencari jodoh yang membuat korban percaya.
"Korban juga percaya kepada tersangka, bahwa rekannya itu memiliki kemampuan yang lebih," ucapnya.
Kemudian, korban pun meminta pelaku untuk menggandakan uangnya.
Setelah itu, pelaku menyanggupi dan melakukan ritual pada 1 Maret 2025.
Peralatan untuk melakukan ritual lantas disiapkan.
Pelaku mengaku kepada korban bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Kris Martoyo dan Kakang untuk melakukan ritual tersebut.
Padahal, Kris Martoyo dan Kakang hanyalah tokoh fiktif yang diciptakan oleh pelaku untuk membohongi korban.
Namun, setelah ditunggu, uang yang diserahkan tak kunjung menuai hasil.
Hal itu membuat korban mencaci maki pelaku hingga naik pitam.
Pelaku langsung menganiaya korban hingga tewas dengan cara memukul memakai besi dan mencekik memakai tali rafia.
"Setelah yakin korban pertama meninggal dunia, pelaku membersihkan kamar dari darah-darah yang ada, dan menutup pintu kamar," ucapnya.
Setelah memastikan Sioe Lan meninggal dunia, pelaku lanjut membunuh Eka dengan menggunakan besi yang sama.
Setelah Eka terbunuh, pelaku langsung menyeret jasad dua korban dan menyembunyikannya di toren.
"Korban dipindahkan, diseret dari kamar dan diseret dari kamar mandi, secara bergantian kemudian dimasukkan ke dalam toren," ujarnya.
(Sumber Tribunnews)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.