Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

Sosok Sunaji, Pengemis di Ponorogo yang Raup Hasil Ngemis Kalahkan Gaji Pokok Menteri dan Ketua DPR

Bahkan ketika diminta mengaku penghasilannya selama mengemis, angka Rp 6 juta membuat pihak Dinsos tercengang.

Dinsos P3A/ISTIMEWA
PENGEMIS ELIT - Pengemis WN bersama anaknya saat diminta keterangan di Kantor Dinsos P3A, Jalan Gondosuli, Kelurahan Nologaten, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Sabtu (8/3/2025). Dinsos P3A Ponorogo menangkap seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis. Sosok Sunaji, Pengemis di Ponorogo yang Raup Hasil Ngemis Kalahkan Gaji Pokok Menteri dan Ketua DPR 

Supriyadi menjelaskan bahwa beberapa hari banyak aduan masyarakat.

Bahwa  pengemis mulai bermunculan di perempatan Bumi Reog. Dari aduan itu, Dinsos P3A Ponorogo melakukan penertiban.

“Kita melakukan penertiban yang kita amankan pengemis di perempatan pabrik es. Pengemis itu ibu-ibu bawa anak 2,5 tahun,” tuturnya.

Terlebih, jelas dia, saat dilakukan penangkapan pukul 13.00 wib.

Diketahui cuaca di Kabupaten Ponorogo sedang panas-panasnya.

“Pengakuannya pengemis itu di Pabrik es mulai pukul 10.00 WIB. Kita tertibkan sekitar pukul 13.00 WIB itu kita hitung penghasilannya Rp 160 ribu. Setelah didalami dapatnya sehari bisa Rp 200 ribu lebih,” katanya.

Menurutnya WN melakoni pekerjaan sebagai pengemis selalu membawa anaknya.

Hal itu dilakoni warga Kabupaten Madiun, Jatim untuk menarik simpati.

“Ya kan orang kita itu kalau disentuh sedikit merasa kasihan. WN merasa nyaman dengan mengemis,” tambah Supriyadi saat dikonfirmasi Tribunjatim.com.

Padahal, jelas dia, dari data WN merupakan penerima manfaat atau bantuan dari pemerintah. Anaknya juga mendapatkan bantuan PIP dan bansos yang lain.

“Yang mengemis bukan hanya WN, suaminya juga. Pernah kami tertibkan juga. Tetapi kalau ditanya apa mau mengemis lagi? Jawabannya iya, karena penghasilannya banyak,” urainya.

WN sendiri mengaku bahwa daerah operasinya tidak hanya di Ponorogo.

“Berpindah tempat begitu, kalau sini (Ponorogo) kenceng ya ke kota lain,” ucapnya.

Supriyadi menjelaskan bahwa WN sudah dibina.

Dan dikembalikan ke keluarganya.

Tetapi petugas dibuat tercengang lagi ketika WN dijemput oleh suaminya.

“WN itu ke Ponorogo menggunakan sepeda motor, suaminya juga menggunakan sepeda motor. Anaknya yang besar juga menggunakan sepeda motor,” jelasnya.

Dia menyarankan untuk para korban pengguna jalan melakukan treatment kepada pengemis. Dengan tidak memberikan uang kepada mereka.

“Treatment nya ya bagaimana orang di jalan ndak usah kasihan. Kasihan lagi jika kita tetap ngasih, pengemis membawa anak dibiarkan duduk lalu lari-lari dan tertabrak. Ya mending tidak usah dikasih, nanti kan akhirnya tidak mengemis. Uangnya dikasih lembaga resmi misal panti asuhan,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved