Keracunan Makanan di Tomohon
Puluhan Warga Diduga Keracunan Usai Hadiri Resepsi Pernikahan di Tomohon Sulut, Alami BAB dan Muntah
Berdasarkan data sementara, sekitar 500 undangan hadir dalam acara pernikahan itu. Dengan menu yang disajikan antara lain capcay, bihun goreng
Penulis: Petrick Imanuel Sasauw | Editor: Indry Panigoro
Tomohon, TRIBUNMANADO.COM – Sebuah pesta pernikahan di Kelurahan Matani Satu, Kecamatan Tomohon Tengah, Sulawesi Utara (Sulut), berujung insiden setelah puluhan tamu mengalami gejala dugaan keracunan makanan.
Kejadian ini terjadi pada Rabu malam, 5 Maret 2025, dengan sejumlah warga melaporkan gejala seperti diare, muntah, panas dingin, sesak napas, dan nyeri perut.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tomohon, dr. Jhon Lumopa, pihaknya segera melakukan investigasi setelah menerima laporan mengenai insiden tersebut.
Berdasarkan data sementara, sekitar 500 undangan hadir dalam acara pernikahan itu.
Dengan menu yang disajikan antara lain capcay, bihun goreng, asam manis, dan salad.
"Setelah mengonsumsi makanan di resepsi pernikahan tersebut, sejumlah warga mulai mengeluhkan gejala seperti BAB cair, muntah, dan nyeri perut," ujar dr. Jhon Lumopa, Sabtu (8/3/2025).

Saat ini, sebanyak 15 orang menjalani perawatan di RS Gunung Maria, dengan 8 pasien masih dalam observasi.
Selain itu, 1 orang dirawat di RSUD Anugerah dan 1 lainnya telah menjalani rawat jalan.
Pihak Dinkes masih mengumpulkan data dari rumah sakit lain yang kemungkinan juga menerima pasien dengan gejala serupa.
Diketahui, katering yang digunakan dalam resepsi pernikahan tersebut berasal dari tiga vendor yang berbeda, yaitu satu dari Manado dan dua dari Tomohon.
dr Jhon menambahkan, Berdasarkan informasi dari pasien, beberapa korban mengonsumsi makanan dari vendor asal Manado.
Pihak Dinkes Tomohon telah berkoordinasi dengan Dinkes Manado untuk menyelidiki lebih lanjut terkait penyedia katering tersebut.
"Kami sudah mengambil langkah-langkah investigasi, termasuk pemeriksaan sampel makanan dari vendor yang diduga menjadi sumber masalah," tambah dr. Jhon Lumopa.
Hingga kini, tim kesehatan terus memantau perkembangan kasus dan memastikan pasien mendapat perawatan yang diperlukan.
Masyarakat yang mengalami gejala serupa juga diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. (Pet)
Baca Berita Lainnya di: Google News
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Permintaan Orang Tua Mahasiswa UKIT Setelah Kasus Dugaan Keracunan Makanan |
![]() |
---|
Orangtua Mahasiswa UKIT Kecewa, Sudah Bayar Mahal Anaknya Malah Dikasih Makanan tak Layak Konsumsi |
![]() |
---|
Ironi 79 Mahasiswa UKIT Keracunan Makanan di Asrama: Orangtua Bayar Biaya Jutaan, Korban Akui Trauma |
![]() |
---|
Keluh Kesah Orang Tua Korban Keracunan Makanan UKIT: Minta Ahli Gizi hingga Biaya Makan Dihapus |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Penyebab Mahasiswa UKIT Mau Kembali ke Kampus Meski Alami Trauma Keracunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.