Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Warga Minut Tewas di Kamboja

Jejak Kasih Marco Tirayoh, Warga Sulut Tewas di Kamboja, Suka Menyumbang di Panti Asuhan dan Gereja

Marco semasa bekerja di Kamboja, kerap mengirim uang untuk keluarga dan teman temannya. Ia sering menyumbang ke panti asuhan dan gereja

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Indry Panigoro
Kolase Tribun Manado/Tribun Manado/Facebook Marco Tirayoh
Marco Tirayoh Warga Sulut Tewas di Kamboja 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Jumat 3 Januari 2025, keluarga dan handai taulan memadati rumah Lydia, saudara Marco Gerson Tirayoh atau Marco Tirayoh yang meninggal dunia di Kamboja, Kamis (2/1/2025). 

Aura kedukaan nampak jelas.

Tangis terdengar silih berganti dari hadirin yang hadir disana.

Baik keluarga maupun teman.

Kehilangan yang sangat besar ini muncul dari jejak kasih almarhum semasa hidupnya.

Marco semasa bekerja di Kamboja, kerap mengirim uang untuk keluarga dan teman temannya.

foto Marco Tirayoh semasa hidup dan saat ditemukan tewas di Kamboja
foto Marco Tirayoh semasa hidup dan saat ditemukan tewas di Kamboja (Facebook/Marco Tirayoh)

"Bahkan ia sering menyumbang ke panti asuhan dan gereja," kata Lydia, saudara almarhum.

Keluarga berharap jenazah almarhum bisa dipulangkan di Indonesia.

"Kami sangat berharap, pemerintah dan pihak terkait bisa memfasilitasi kepulangan jenazah adik kami ke Indonesia," kata Lydia, kakak dari Marco di rumah keluarga di Kelurahan Airmadidi Bawah, Minut, Jumat (3/1/2025).

Lydia mengaku tak lagi ingin menyoalkan penyebab kematian adiknya.

Yang mereka inginkan adalah jenazah bisa dipulangkan ke Indonesia untuk dimakamkan di Airmadidi.

Lydia, kakak Marco, menyebut percakapan terakhir keluarga dengan Marco terjadi pada malam pergantian tahun. 

Saat itu, Marco video call dengan ibunya.

"Katanya somo pulang, tanggal 1 so disini," kata dia.

Ia berharap jenazah Marco dapat dipulangkan ke Indonesia.

"Kami sangat berharap, pemerintah dan pihak terkait bisa memfasilitasi kepulangan jenazah adik kami ke Indonesia," kata dia.

Lydia mengaku tak lagi ingin menyoalkan penyebab kematian adiknya.

Yang mereka inginkan adalah jenazah bisa dipulangkan ke Indonesia untuk dimakamkan di Airmadidi.

Ungkap Lydia, komunikasi terakhir dengan Marco terjadi pada 31 Desember 2024 malam.

Kala itu Marco saling telpon dengan ibunya.

"Waktu itu Marco katakan Ma ta somo pulang," kata dia.

Marco Tirayoh Warga Sulut Tewas di Kamboja
Marco Tirayoh Warga Sulut Tewas di Kamboja (Kolase Tribun Manado/Tribun Manado/Facebook Marco Tirayoh)

Menurut dia, Marco sudah kurang lebih setahun bekerja di Kamboja.

Selama di sana, dirinya kerap mengirim uang ke keluarga.

Sebut dia, Marco adalah pribadi yang sangat baik.

"Ia sangat baik, peduli pada orang tua, bahkan ia juga sering kirim uang ke panti asuhan dan gereja," kata dia.

Sebelumnya jagat maya Sulawesi Utara dihebohkan dengan kabar ada Warga Negara Indonesia ditemukan tewas di Kamboja.

WNI yang tewas di Kamboja itu ditemukan terkapar di jalan.

Pengguna Facebook bernama Antonius Junior membagikan info duka ini di medsos dan menjadi viral.

"Syalom selamat malam ibu Hillary Brigitta Lasut Hillary Brigitta.
Mohon tolong akang ksiang trg pe sudara beritanya di temukan meninggl dunia di kamboja setelah memberi kabar pda keluarga mau pulang tahun baru kemaren . beritanya di temukan meninggal di jalan di trotoar pasar di sebuah daerah di kamboja . Dan dari pihak sana meminta sejumblah uang yg besar for trg kluarga yg trg nd mampu untuk kase itu, jadi minta tolong ibu HILLARY untuk mohon bantuannya for mo memulangkan trg pe sdra yg so tidak bernyawa ksiang di luar sana," tulis Antonius Junior. (Art)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved