Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan di Tambang Sulut

Daftar Kasus Kecelakaan di Lokasi Tambang Liar di Sulawesi Utara, Terkini di Minut

Berikut daftar sejumlah kecelakaan di lokasi tambang emas di wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Terkini kejadian di Kabupaten Minahasa Utara.

Kolase/Tribun Manado
Daftar kasus kecelakaan di tambang emas di Sulut. Terkini terjadi Awal Desember 2024 di Minahasa Utara. 

2. Longsor di Tambang Ratatotok, Minahasa Tenggara

Terjadi pada tahun 2020. Tepatnya pada Kamis 26 November 2020 Pukul 03.50 Wita. 

Terjadi longsor di Lokasi Tambang Ilegal di Kebun Raya Megawati Soekarnoputri sekitar Kolam Katingan Tower Kecamatan Ratatotok Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara.

Longsor terjadi saat penambang sedang melakukan aktivitas penambangan. Dua orang penambang yakni Soni Tangel (40) warga Desa Liandok, Kecamatan Tompaso Baru dan Sandi Rantung (36) warga Desa Pakuure Kecamatan Tenga tertimbun longsor. 

Baca Berita Selengkapnya : Disini

3. Longsor di Tambang Motoling Timur, Minahasa Selatan

Terjadi tahun 2021. Tepatnya Kamis 18 Maret 2021. Lokasi tambang berada di Desa Karimbouw, Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), PT Sumber Energi Jaya (SEJ). 

Dua orang penambang emas tertimbun longsor. Melky Karuh dan Yani Lombok, ditemukan sudah tak bernyawa pada kedalaman 300 meter dari bibir lobang.

Evakuasi berhasil dilakukan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) pada Sabtu (20/3/2021).

Ratusan anggota keluarga korban dari Desa Karimbow dan sekitarnya, membludak di lokasi kejadian. Mereka ikut menyaksikan proses evakuasi yang telah dilaksanakan selama dua hari itu.

Anggota Kepolisian Resor (Polres) Minsel dan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP Minsel, terlihat sibuk mengamankan lokasi evakuasi. Itu dilakukan agar ratusan warga di lokasi kejadian tidak mengganggu proses evakuasi.

Ketua tim evakuasi Basarnas, Ferry Irianto, ketika dimintai keterangan mengatakan, kedua korban baru berhasil dievakuasi pada sore hari.

"Evakuasi kedua korban baru berhasil dilakukan pada sore hari tepat pukul 17.05 Wita, pada kedalaman 300 meter dari bibir lobang," kata Ferry.

Lamanya proses evakuasi, kata dia, disebabkan sulitnya medan di dalam lobang. Di sekeliling bebatuan yang menimpa korban masih terdapat tanah labil.

Baca Selengkapnya : Disini

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved