Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Acitivity

Ini Awal Mula Henry Manampiring Jadi Penulis, Akui dari Kecil Suka Mengarang Lalu Dicari Penerbit

Pada podcast kali ini, Henry Manampiring menjelaskan tentang awal mula dirinya menulis. Selengkapnya bisa Anda simak di artikel.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Tribun Manado/Indri Panigoro
Henry Manampiring 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Segmen menarik tersaji dalam Tribun Podcast edisi Sabtu (7/12/2024).

Kali ini yang menjadi bintang tamu adalah Penulis Buku Marketing Hidup Henry Manampiring.

Diketahui Henry Manampiring datang ke kantor Tribun Manado bersama Guido Silvester selaku Store Manager Gramedia Samrat Manado dan Gramedia Manado Town Square.

Kedatangan Henry Manampiring ke Tribun Manado untuk melakukan poadcast.

Sebelum poadcast, Henry Manampiring tampak berbincang santai dengan host poadcast Tribun Manado Mauren.

Pada podcast kali ini, Henry Manampiring menjelaskan tentang awal mula dirinya menulis.

Berikut wawancara selengkapnya dengan host Tribun Podcast, Mauren Lumempow dengan narasumber (NA) Henry Manampiring.

Henry Manampiring
Henry Manampiring (Tribun Manado/Indri Panigoro)

TM: Nah itu awal mula pengen untuk menulis tentang self development itu awalnya dari mana? 

NA: Sebenarnya saya punya perjalanan sebagai penulis itu enggak pernah ada terlalu banyak rencana gitu. 

Jadi banyak topik itu spontan aja spontan muncul. Saya lagi mau nulis apa ya kita tulis gitu kan.

Kalau ditanya saya menulis sejak kapan dari kecil dari sd saya ingat selalu suka sekali pelajaran mengarang.

Hm banyak yang binci kan mengarang gitu kan kalau saya guru bilang oke kalian dapat tugas mengarang tuh banyak yang mengeluh kan gitu. Tapi kalau saya suka.

TM: Tapi kesukaan menulis dari kecil itu dari orang tua kah yang kasih fasilitas atau apa mungkin terlahir begitu atau gimana? 

NA: Kita enggak tahu gimana tapi kakak saya kalau nulis juga jago.

Terus mami punya saudara ada penulis dari Manado Laras tante laros itu zaman dulu tuh banyak orang tua tahu.

Setahu saya tuh itu itu terkenal tahun 80-an, jadi mungkin mungkin ada darah menulis saya juga tidak tahu, tapi dari dulu saya suka sekali menulis tapi tidak pernah serius.

Nah itu baru mulai agak serius 2004, dua puluh tahun yang lalu blok mulai 2004 itu blok tuh baru mulai tuh ada blok spot, ada blog saya nulis jadi diblok. walaupun enggak apa membaca belum ada zaman dulu masih sedikit orang yang lihat blog dan selalu ya isi blognya itu renungan aja sehari hari.

Saya lihat ada peristiwa apa yang sedih, peristiwa yang gerak saya tulis di situ pendapat saya.

Nah baru media sosial masuk 2009 kita link itu blog ke itu media sosial kan. 

Jadi kalau nulis sesuatu kita share di Twitter.

Share di Facebook, jadi kan lebih banyak membaca.

Nah tiba tiba 2012 itu penerbit yang samperin saya loh. 

Iya mungkin lihat dari blognya iya jadi saya pikir beruntung sekali ya maksudnya kan orang lain susah cari banyak cari penerbit orang lain kan.

Cari penerbit ini penerbit cari saya gitu.

Jadi malah kontak pak kita garam bilang eh kita orang supa karena p blok bagus gitu boleh saya terbitkan.

Wah ini kan pepatah bilang pucuk di cinta ulang tiba.

Orang lain kan sudah cari penerbit ini penerbit yang datang sendiri.

Nah jadi tuh awalnya 2012 tuh buku pertama kita ya habis itu terus terus terus sekarang kalau total saat ini 8 judul tapi akhir Desember tambah 2 lagi jadi menutup tahun dengan 10 judul.

Penulis Buku Marketing Hidup Henry Manampiring Berkunjung di Kantor Tribun Manado
Penulis Buku Marketing Hidup Henry Manampiring Berkunjung di Kantor Tribun Manado (Tribun Manado/Indri Panigoro)

TM: Kalau dari buku yang filosofi teras kan membahas tentang stoic gitu ya, sebenarnya filsafat stoic ini mungkin ada hal hal yang kami sendiri sudah biasa lakukan sehari hari tapi ternyata enggak sadar itu uh filsafat stoic gitu.

NA: Jadi kita mungkin cerita sedikit karena mungkin tribuners ada yang belum tahu soal ini buku kan? 

Jadi kalau torang bicara filsafat itu banyak sekali aliran kan sama sama dengan agama atau bahkan dalam Kristen aja sebanyak dinominasi kan gitu jadi filsafat itu macam macam gitu jadi filsafat setoa atau stoik ini cuma salah satu dari banyak itu. 

Iya dia lahir itu di yunani kuno 2300 tahun yang lalu, jadi memang sok lama sekali.

Uh uh ini ini ini filosofi nah.

Siapa kita tertarik mendalami karena ternyata bagus sekali for ini loh uh emosi mengendalikan emosi iya bukan filsafat kuno, tapi uh relevan sekali, relevan sekali relevan sekali. 

Jadi waktu nulis buku ini kita juga hanya berharap akan laku. 

Penerbit juga hanya tahu akan laku kan.

Tapi ya sekarang sudah tahun ke tahun 6 tahun susi takulang setuju cetakan ke 74 ini.

Iya, jadi siapa yang nyangka? 

Ternyata uh relevan um mengena dengan pembaca Indonesia.

Gitu nah tadi kan mourin bilang apakah sudah banyak yang kita lakukan sehari hari. 

Mungkin ada tribuners yang sudah melakukan ini. 

Misalkan uh dorongan bilang mau ini harus tahu apa yang dibawa kendali kita orang apa yang nyanda dibawa kendali kita orang gitu kan?

Iya kalau menurut mereka nih orang orang pintar ini yang betul betul dibawa kendali kita orang itu ya hanya orang pendapat orang punya pemikiran, perkataan dan perbuatan.

Lets it sudah sesudah itu sisanya.

Itulah beberapa hal yang dibahas di Tribun Podcas hari ini bersama Henry Manampiring.

Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa menonton podcastya di bawah Facebook Tribun Manado Official dengan judul Tribun Podcast: Dari Stoikisme Sampai Marketing yang tayang Sabtu 7 Desember 2024.

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved