Hari Pahlawan
AY Mokoginta, Putra Mongondow Komandan Hijrah Pasukan Siliwangi di Masa Perang Kemerdekaan RI
Ahmad Yunus Mokoginta dilahirkan di Ibu Kota Kerajaan Bolaang Mongondow, yakni Kotamobagu (sekarang bagian dari Provinsi Sulawesi Utara) pada 28 April
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Divisi Siliwangi merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan untuk kawasan Provinsi Banten dan Jawa Barat yang dibentuk pada 20 Mei 1946.
Siliwangi adalah hasil gabungan dari tiga divisi yang ada sebelumnya, yaitu Divisi I (Banten dan Bogor), Divisi II (Jakarta dan Cirebon), dan Divisi III (Priangan).
Pasca-proklamasi kemerdekaan, Belanda masih terus berusaha menguasai Indonesia dengan melakukan sejumlah serangan.
Salah satunya serangan pada 1947, yang dikenal dengan sebutan Agresi Militer Belanda I. Peristiwa pergolakan ini kemudian diselesaikan dengan Perjanjian Renville pada 17 Januari 1948.
Divisi Siliwangi, yang bermarkas di Jawa Barat, pun terkena dampaknya dan harus ditarik pindah ke Jawa Tengah.
Pasalnya, salah satu isi perjanjian tersebut menyatakan bahwa TNI di wilayah kantong Belanda, yakni di Jawa Barat dan Jawa Timur, harus ditarik mundur untuk masuk ke wilayah Republik Indonesia di Yogyakarta.
Tidak hanya itu, perpindahan ini juga berarti bahwa daerah-daerah yang semula dikuasai oleh pasukan Siliwangi di Jawa Barat, diserahkan begitu saja kepada Belanda.
Sesuai isi Perjanjian Renville, dalam waktu tiga minggu para putra Siliwangi harus sudah meninggalkan kantong-kantong gerilyanya.
Perintah hijrah disampaikan oleh Panglima Divisi Siliwangi, Jenderal Mayor Abdul Haris Nasution, dengan perantara kurir kepada Brigade II di Sukabumi, Brigade III di Purwakarta, Brigade IV di Tasikmalaya, dan Brigade V di Cirebon.
Sedangkan sebagian kecil pasukan Siliwangi kemudian berjalan kaki menuju daerah Banten untuk bergabung dengan Brigade I Tirtayasa.
Unit Siliwangi yang ada di Banten dan dipimpin oleh Letnan Sukanda Bratamanggala ini tidak melaksanakan perintah hijrah karena daerahnya masih dikuasai Republik Indonesia.
Adapun yang ditugaskan untuk menyampaikan perintah hijrah ini ke Jawa Tengah adalah Kolonel T.B. Simatupang.
Perjalanan dimulai pada 2 Februari 1948 dengan melalui darat (dengan kereta api Gombong-Yogyakarta) dan laut (dengan kapal yang mendarat di Rembang).
Hijrah berlangsung melalui dua jalur, laut dan darat.
Pasukan-pasukan Siliwangi Jawa Barat yang berasal dari Bogor, Cianjur, Padalarang, Purwakarta dan Ciwidey berangkat ke Cirebon menggunakan kereta api.
Museum Tugu Mendur Kawangkoan Minahasa Sulut : Jejak Dua Fotografer Proklamasi di Hari Pahlawan |
![]() |
---|
Masa Kecil John Lie, Pahlawan Nasional asal Sulut yang Dijuluki Great Smuggler With The Bible |
![]() |
---|
Mengenang Perjuangan John Lie, Pahlawan Nasional Asal Sulut, Dijuluki Belanda Hantu Selat Malaka |
![]() |
---|
BW Lapian: Pahlawan Nasional Asal Minahasa Sulawesi Utara, Jurnalis dan Murid Kristus |
![]() |
---|
Daftar Pahlawan Asal Sulawesi Utara yang Dijadikan Nama Jalan di Kota Manado |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.