Manfaat Makanan Pedas: Tingkatkan Metabolisme dan Kesehatan
Kebanyakan orang memiliki hubungan cinta-benci dengan makanan pedas, tetapi bagaimana makanan pedas memengaruhi kesehatan kita?
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kebanyakan orang memiliki hubungan cinta-benci dengan makanan pedas, tetapi bagaimana makanan pedas memengaruhi kesehatan kita? Siapa yang harus menghindarinya? Apakah ada yang namanya 'terlalu pedas'? Dan mengapa penting untuk menghindari menyentuh mata atau kulit sensitif setelah memegang cabai?
Jika berbicara tentang makanan pedas, orang-orang sering terbagi: ada yang menyukainya, dan ada yang sangat menyukainya. Namun, bagi sebagian orang, sensasi terbakar atau menyengat tidak begitu menarik. Secara teknis, rasa pedas bukanlah rasa; melainkan sensasi yang dipicu oleh senyawa capsaicin dan piperin dalam cabai, yang merangsang reseptor rasa sakit di mulut.
Dr. Sigal Frishman dalam laporannya dikutip YNet menjelaskan, setiap negara memiliki makanan pokok pedasnya sendiri yang berbahan dasar cabai, seperti harissa, salsa, jalapeños, zhug, atau wasabi.
Apa saja rasa yang dikenali?
Ada lima rasa utama: manis, pahit, asam, asin, dan umami (rasa gurih yang ditemukan dalam makanan yang kaya glutamat seperti keju biru, tomat, paprika, daging, dan ikan). Namun, rasa pedas bukanlah rasa.
Bagaimana tingkat kepedasan diukur?
Tingkat kepedasan diukur dengan skala Scoville, yang memberi peringkat kepedasan berdasarkan konsentrasi senyawa aktif (terutama capsaicin), yang diukur dalam Scoville Heat Units (SHU). Skala ini, yang dinamai menurut penemunya, ahli kimia Wilbur Scoville, dikembangkan pada tahun 1912 menggunakan kromatografi. Paprika manis memiliki tingkat kepedasan nol pada skala Scoville, sementara paprika yang memecahkan rekor dunia pada tahun 2023 mencapai 2,69 juta SHU. Tingkat kepedasan paprika bervariasi menurut musim dan tingkat kematangan, dan petani sering kali menyilangkan varietas untuk meningkatkan tingkat kepedasan. Paprika di Israel memiliki tingkat kepedasan antara 500 hingga 10.000 SHU.
Bisakah kita menikmati makanan tanpa rasa pedas?
Baru-baru ini, ahli gizi menganjurkan orang untuk menikmati rasa alami makanan tanpa bergantung pada rasa kuat yang umum dalam makanan olahan, yang mengandung banyak garam, gula, dan penambah rasa (seperti monosodium glutamat). Beralih ke rasa alami sering kali melibatkan penggunaan herba segar, bawang, bawang putih, dan terutama sayuran panggang atau matang, yang menghasilkan rasa alami yang sehat. Cabai pedas, sebagai makanan alami, menawarkan peningkatan rasa yang serupa.
Apa kata penelitian tentang makanan pedas dan kesehatan?
Sebuah tinjauan tahun 2022 mengaitkan konsumsi cabai rawit dengan berbagai kondisi kesehatan, tetapi para peneliti mencatat bahwa sebagian besar penelitian tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat, sehingga hasilnya harus ditafsirkan dengan hati-hati.
Metabolisme dan penurunan berat badan
Makanan pedas meningkatkan metabolisme melalui beberapa mekanisme. Pertama, panas yang dihasilkan dari makan makanan pedas meningkatkan laju metabolisme basal (BMR). Capsaicin juga mengaktifkan lemak cokelat, yang bertanggung jawab atas laju metabolisme. Penelitian juga menunjukkan bahwa capsaicin meningkatkan sensitivitas insulin sel, yang dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah.
Pereda nyeri
Capsaicin, senyawa yang mengikat reseptor nyeri, umumnya digunakan dalam pereda nyeri topikal untuk radang sendi, neuropati diabetik, psoriasis, dan nyeri otot. Namun, jangan pernah mengoleskan cabai mentah langsung ke kulit—gunakan produk yang sudah disiapkan.
Sifat anti kanker
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.