Manado
Tradisi Berbagi Makanan di Ritual Ceng Beng Manado, Warga: Puji Tuhan Saya Dapat Banyak
Puluhan warga langsung menyerbu masuk Klenteng Ceng Beng Su di kawasan pekuburan Cina Paal Dua, usai sembahyang Ceng Beng, Selasa (5/4/2022).
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Puluhan warga langsung menyerbu masuk Klenteng Ceng Beng Su di kawasan pekuburan Cina Paal Dua, usai sembahyang Ceng Beng, Selasa (5/4/2022).
Mereka menuju ke meja depan altar dan berebutan mengambil sesembahan di atasnya.
Babi bakar dan kambing yang diikat di bulu jadi rebutan. Dua pria tampak berebut seekor babi bakar.
Saling tarik terjadi dan akhirnya dimenangkan pria bertubuh besar.
Seekor pria kurus dengan kegesitannya berhasil mengalahkan saingannya, sejumlah pria bertubuh besar, dalam memperebutkan kambing.
Seorang pria nekat menaiki meja, namun ia kalah cepat dengan seorang remaja.
Mereka berebutan puluhan snack yang diikat di bulu.
Si remaja dengan bangga mengangkat barang yang ia rebut itu.
Warga lainnya mengambil kue, buah buahan serta makanan bulu. Meja yang sebelumnya penuh barang barang sesembahan, ludes dalam sekejab.
Seorang nenek, yang gerakannya pelan tapi taktis dan efektif, mengucap syukur, dalam agamanya.
"Puji Tuhan, baru sekali ini dapat banyak," kata dia menunjukkan tas berisi kue serta buah.
Tradisi ratusan tahun dimana warga berebutan barang sesembahan terus berlanjut.
Ceng Beng seperti halnya Cap Go Meh sudah menyatu dengan warga Manado, khususnya yang tinggal di seputaran kubur cina Paal Dua.
Kedua peristiwa agama itu turut memperkokoh kerukunan antar umat beragama di Manado.
Pada Sembahyang Ceng Beng, selain berebutan barang sesembahan, warga kerap dijamu makan umat Tridharma.