Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar: Dibebaskan PM Netanyahu Dibunuh Pasukan Israel

Terbunuhnya Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar menjadi pembicaraan publik global. Sebagai anggota pertama Hamas, ia awalnya dikenal karena perlakuan brutal.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar menggendong anak seorang pejuang Brigade Al-Qassam di Kota Gaza pada 24 Mei 2021. Terbunuhnya Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar menjadi pembicaraan publik global. Sebagai anggota pertama Hamas, ia awalnya dikenal karena perlakuan brutal. 

Sebelum mengatur serangan pada 7 Oktober, Sinwar tidak merahasiakan keinginannya untuk menyerang musuhnya dengan keras. 

Dalam pidatonya tahun sebelumnya, ia bersumpah untuk mengirim banyak pejuang dan roket ke Israel, mengisyaratkan perang yang akan menyatukan dunia untuk mendirikan negara Palestina di tanah yang direbut Israel pada tahun 1967, atau membiarkan negara Yahudi itu terisolasi di panggung global.

Pada saat pidato tersebut, Sinwar dan kepala militer Hamas Muhammad Deif (yang disingkirkan oleh Israel pada bulan Juli 2024) telah menyusun rencana rahasia untuk penyerangan tersebut. Mereka bahkan menjalankan latihan di depan umum yang mensimulasikan serangan semacam itu.

Tujuannya belum tercapai. Meskipun isu ini kembali menjadi topik utama agenda global, prospek berdirinya negara Palestina masih jauh dari harapan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas menolak rencana pascaperang untuk Gaza yang akan mencakup jadwal tegas untuk pembentukan negara Palestina, dan mengatakan pembicaraan seperti itu sekarang akan menjadi hadiah bagi teror.

Michael Koubi, mantan pejabat badan keamanan Shin Bet Israel yang menginterogasi Sinwar selama 180 jam di penjara, mengatakan Sinwar jelas menonjol karena kemampuannya mengintimidasi dan memerintah.

Koubi pernah bertanya kepada teroris itu, yang saat itu berusia 28 atau 29 tahun, mengapa dia belum menikah. 

“Dia mengatakan kepada saya bahwa Hamas adalah istri saya, Hamas adalah anak saya. Bagi saya, Hamas adalah segalanya.” Sinwar menikah setelah dibebaskan dari penjara pada tahun 2011 dan memiliki tiga orang anak. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved