Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada Bitung

Cawawali Bitung Erwin Wurangian Kampanye Dialogis: Sampaikan Pendidikan Politik

Cawawali Bitung nomor 1 Erwin Wurangian dan Cawali Bitung nomor 2 Hengky Honandar lakukan kampanye dialogis.

|
tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Cawawali Bitung nomor 1 Erwin Wurangian dan Cawali Bitung nomor 2 Hengky Honandar lakukan kampanye dialogis 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Calon Wakil Walikota Bitung Sulut nomor urut 1, Erwin Wurangian kembali melanjutkan kampanye di Pilkada Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (4/10/2024).

Kali ini Erwin Wurangian yang berpasangan dengan calon Walikota Bitung Geraldi Mantiri, melaksanalan kampanye dialogis.

Pertama di Pasong 5 Kelurhan Aertembaga 2 Kecamatan Aertembaga, di rumah Keluarga Jacobus - Luntungan.

Kemudian berlanjut ke Kampung Kodo Kelurahan Aertembaga 2 Kecamatan Aertembaga.

Dalam kampanye dialogis yang dilakoni Erwin Wurangian bersama tim, pengurus partai serta lainnya, menyampaikan banyak hal.

Awalnya Erwin memperkenalkan dirinya, lalu menceritakan kisah dan sejarahnya sewaktu tinggal di wilayah Aertembaga bersama mendiang Ko Anong.

Mendiang Ko Anong, merupakan opa dari Erwin Wurangian.

Menurut putra mendiang Fenny Wurangian mantan Wakil Ketua DPRD Bitung, sebagai Calon Wakil Walikota dan Calon Walikota Geraldi Mantiri meminta dukungan dari masyarakat.

Erwin juga memberikan pendidikan politik ketika akan memilih di TPS, mulai dari melihat calon, mendengar apa yang disampaikan calon. 

Apakah hal yang baik atau tidak, ada yang  enak di dengar namun belum tentu benar, lalu sesuatu yang masuk akal atau tidak.

Kemudian masyarakat menilai apa yang disampaikan.

"Ketika di TPS berdoa minta hikmat Tuhan, buka surat suara dan pilih pasangan calon yang layak dipilih," kata Calon Wakil Walikota Bitung nomor urut 2 Erwin Wurangian, Jumat (4/10/2024).

Menurut kakak kandung dari Anggota DPRD Provinsi Sulut Cindy Wurangian, carilah pemimpin yang layak dipilih.

Jangan hanya karena ikut-ikutan, apalagi memilih hanya karena uang, jangan pilih pemimpin 100 persen karena perut melainkan otak dan kecerdasan intelektual.

Karena tidak ada orang bodoh di dunia ini, tapi pintar di bidangnya masing-masing.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved