Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Latar Belakang G30S PKI: Situasi Jelang Penculikan Dewan Jenderal hingga Keberadaan Soeharto

Latar Belakang G30S PKI: Situasi Jelang Penculikan Dewan Jenderal hingga Keberadaan Soeharto.

Editor: Frandi Piring
Handout
Latar Belakang G30S PKI: Situasi Jelang Penculikan Dewan Jenderal hingga Keberadaan Soeharto. 

Mulanya, mereka akan menculik Mohammad Hatta, tetapi namanya dicoret untuk menyamarkan kudeta sebagai konflik internal.

Selanjutnya, Untung membagi sejumlah tim eksekutor untuk melakukan aksi penculikan. Berikut daftar pasukannya:

  • Satgas Pasopati pimpinan Letnan I (Inf) Abdul Arief dari Resimen Tjakrabirawa bertugas menangkap tujuh jenderal yang jadi sasaran
  • Satgas Bimasakti dipimpin Kapten (Inf) Soeradi Prawirohardjo dari Batalyon 530/Brawijaya, bertugas mengamakan ibu kota dan menguasai kantor Pusat Telekomunikasi dan Studio RRI Pusat
  • Satgas Pringgodani di bawah kendali Mayor (Udara) Soejono, bertugas menjaga basis dan wilayah di sekeliling Lubang Buaya, yang rencananya akan jadi lokasi penyanderaan para jenderal.

Setelah memeriksa kesiapan di Lubang Buaya, Untung bersama Kolonel (Inf) Latief, bergerak ke Gedung Biro Perusahaan Negara Aerial Survey (Penas) di Jalan Jakarta By Pass (kini Jalan Jenderal A Yani), Jakarta Timur.

Gedung itu sehari-harinya disewa oleh Angkatan Udara (AURI). Namun, malam itu, Soejono menyiapkan Gedung Penas sebagai Central Komando (Cenko) I untuk memantau jalannya operasi penangkapan para jenderal.

Sayangnya, operasi penculikan di bawah komando Untung direncanakan secara asal-asalan. Selain itu, ada banyak orang yang dilibatkan dalam rencana tersebut, namun tidak datang. 

Apa yang dikhawatirkan Untung pun terjadi, yakni penculikan itu berubah jadi serangan berdarah.

Pada pukul 03.30 WIB, anggota Batalyon I Resimen Tjakrabirawa Sersan Kepala Bungkus sempat bimbang.

Menurutnya, alokasi 15-20 menit untuk meluncurkan penculikan Menteri/Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal (Letjen) Ahmad Yani, dinilainya tak akan cukup.

"Saya sendiri berpikir kok hanya 20 menit, peluangnya pasti singkat sekali? Meski begitu saya tidak lupa. Perintahnya jelas, saya mendengar langsung dari Letnan I Abdul Arief, '...tangkap sasaran, hidup atau mati'," kata Bungkus.

Baca juga: Kumpulan Fakta dari Ruang Forensik Terkait Jenazah 7 Perwira TNI Korban G30S 1965

Keberadaan Soeharto saat peristiwa G30S

Di sisi lain, keberadaan Soeharto pada malam peristiwa G30S sempat menjadi pertanyaan banyak pihak.

Soeharto adalah salah satu sosok penting setelah terjadinya peristiwa G30S. Ada yang meyakini bahwa Soeharto menjadi orang yang berada di balik itu.

Mengutip Kompas.com (27/9/2022), dugaan itu muncul lantaran Soeharto saat itu tidak diculik dan dibunuh oleh PKI, padahal menjadi salah satu jenderal TNI.

Soeharto bahkan disebut telah mengetahui rencana penculikan dari jenderal-jenderal yang diyakini akan melakukan kudeta pada Presiden Soekarno.

Hal ini didasarkan pada kesaksian salah satu pelaku, yaitu Kolonel Abdul Latief, dalam persidangan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved