Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan Maut, Seorang Sopir Tewas, Truk Tak Kuat Nanjak Mundur hingga Jatuh ke Jurang

Terjadi kecelakaan maut di Jalan Trans Sulawesi, di Pendakian Sarimi, Desa Bahari, Kecamatan Tolala, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara

Editor: Glendi Manengal
Istimewa via TribunSultra
KECELAKAAN TRUK - Kecelakaan tunggal truk terjun ke jurang di Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Pendakian Sarimi, Desa Bahari, Kecamatan Tolala, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (24/9/2025) dini hari. Kecelakaan yang melibatkan satu unit truk tangki ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID – Terjadi kecelakaan maut di Jalan Trans Sulawesi, di Pendakian Sarimi, Desa Bahari, Kecamatan Tolala, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Rabu (24/9/2025) pukul 00.30 WITA dini hari.

Jarak lokasi kejadian 391 km dari Kota Kendari, Ibu Kota Provinsi Sultra.

Waktu tempuh 8 jam 41 menit dengan kendaraan bermotor lewat Jl. Poros Ranteangin - Kolaka.

Insiden ini merupakan laka tunggal yang menewaskan seorang sopir truk tangki.

Kanit Laka Lantas Polres Kolut, Bripka Hardiansah, mengatakan saat kejadian truk tangki enam roda yang dikemudikan RP (28), warga Desa Sabilambo, Kolaka melaju dari arah utara menuju selatan.

Saat melintasi tanjakan, kendaraan diduga kehilangan tenaga dan mundur tak terkendali hingga akhirnya terjun ke jurang.

Selain menewaskan sopir, kecelakaan juga melukai seorang penumpang berinisial A (32), warga Jalan Pemuda Lalomba, Kolaka. 

Korban luka segera dievakuasi ke Puskesmas Tolala untuk mendapatkan pertolongan pertama, kemudian dirujuk ke RSUD Djafar Harun di Lasusua untuk penanganan medis lanjutan.

Perjalanan dari lokasi kejadian ke RSUD Djafar Harun menempuh jarak sekitar 103 kilometer, atau sekitar 2 jam 24 menit melalui Jalan Poros Malili–Batuputih dan Jalan Poros Olooloho–Lasusua.

Evakuasi dan Penyelidikan

Polisi telah mengevakuasi korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab kecelakaan.

Dugaan awal, truk kehilangan tenaga saat menanjak, namun penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk memastikan kondisi teknis kendaraan.

Jarak Desa Bahari ke Kota Kendari, ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara, diketahui sekitar 399 kilometer dengan waktu tempuh hampir 9 jam perjalanan darat.

Tips Mengendarai Truk di Tanjakan

Berikut tips praktis yang dapat membantu Isuzu Partner mengatasi tanjakan curam dengan lebih aman dan efisien, sekaligus menjaga performa kendaraan tetap optimal dikutip dari isuzu-astra.com.

Gunakan Gigi Rendah

Menggunakan gigi rendah (misalnya gigi 1 atau 2) membantu memberikan torsi yang cukup untuk naik tanjakan tanpa membuat mesin bekerja terlalu keras.

Jaga Kecepatan Stabil

Kontrol kecepatan truk dengan hati-hati. Hindari menggeber gas atau akselerasi mendadak.

Gunakan gas secara perlahan dan stabil untuk mencegah mesin bekerja terlalu keras. Jaga kecepatan konstan dan hindari akselerasi yang berlebihan.

Gunakan Rem Mesin

Untuk menurunkan kecepatan saat turunan, manfaatkan rem mesin agar tidak terlalu bergantung pada rem utama.

Rem mesin akan membantu mengurangi beban pada sistem pengereman, yang bisa panas jika digunakan terus-menerus di turunan panjang.

Gunakan Rem Tangan Saat Berhenti

Jika Anda berhenti di tengah tanjakan, tarik rem tangan (handbrake) untuk menjaga truk tetap diam.

Setelah itu, lepaskan kopling perlahan sambil menambah gas sedikit untuk memulai kembali perjalanan tanpa truk mundur.

Periksa Kondisi Truk Secara Rutin

Sebelum melintasi tanjakan curam, pastikan sistem pendinginan, rem, dan mesin truk dalam kondisi baik.

Pemeriksaan rutin akan membantu mencegah kerusakan yang bisa terjadi selama perjalanan di medan berat.

Jaga Jarak Aman

Jarak yang perlu dijaga antara truk dan kendaraan di depannya sangat bergantung pada kondisi jalan dan situasi lalu lintas.

Sebagai acuan, pengemudi di sekitar truk dapat memberikan jarak sekitar dua kali panjang truk mereka.

Memberikan ruang yang cukup ini menjadi krusial, karena dengan begitu, pengemudi memiliki waktu lebih untuk mengantisipasi dan bereaksi jika ada hal tak terduga yang terjadi di jalan.

Pakai Gigi Berapa Truk Saat Lewat Tanjakan dan Turunan?

Mengemudi truk memerlukan keterampilan khusus, terutama saat melintasi jalan tanjakan dan turunan.

Salah satu teknik yang penting adalah menggunakan persneling gigi yang sama saat menanjak dan menurun.

Kalau mengendarai truk di jalan tanjakan dan pakai gigi satu, saat turun juga harus pakai gigi satu.

Banyak sopir truk yang keliru dengan menggunakan gigi satu saat naik dan gigi empat saat turun, karena merasa lebih ringan.

Padahal, hal ini dapat menyebabkan masalah serius, seperti rem yang tidak berfungsi dengan baik (rem blong), terutama jika muatan truk berat.

Ketika kampas rem panas, truk tidak dapat berhenti dengan efektif, dan dalam situasi panik, pengemudi seringkali menghidupkan klakson keras yang malah menghabiskan udara di sistem rem udara, semakin memperburuk kondisi. 

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Tribun sultra
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved