Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bank Indonesia

Panen Perdana Cabai Rawit dan Tomat, BI Latih Petani Sangihe Bikin Pupuk Organik Pakai Maggot 

Kepala Perwakilan BI Sulawesi Utara, Andry Prasmuko dan Kepala Dinas Pertanian Kep. Sangihe Franki Nantingkaseh bersama petani melakukan.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
HO
Panen perdana cabai rawit dan tomat oleh Kepala BI Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, Dinas Pertanian bersama kelompok tani di Kelurahan Mahena, Tahuna, Kep. Sangihe. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Bank Indonesia (BI) bersama Kelompok Tani Tumendang II melakukan panen perdana cabai rawit dan tomat di Kelurahan Mahena, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Kamis (19/4/2024). 

Kepala Perwakilan BI Sulawesi Utara, Andry Prasmuko dan Kepala Dinas Pertanian Kep. Sangihe Franki Nantingkaseh bersama petani melakukan pemetikan cabai rawit dan tomat. 

Andry Prasmuko bilang, panen perdana ini bukan hanya pencapaian penting bagi Kelompok Tani Tumendang II, tetapi juga merupakan bentuk implementasi nyata dari hasil diskusi High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (HLM TPID). 

"Petani di Sangihe sekarang hebat, sudah lengkap bukan hanya fokus ke perkebunan tapi juga mulai nanam hortikultura, ini patut di apresiasi dan kami akan terus berkomitmen mendukung pertanian lokal seperti ini” kata Andry.

Selain panen perdana, BI juga memperkenalkan inovasi dalam praktik pertanian berkelanjutan. 

Untuk meminimalisir ketergantungan pada pupuk kimia yang harganya semakin tinggi, BI memberikan bantuan teknis (Bantek) berupa pelatihan pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF). 

Pelatihan ini diberikan kepada anggota kelompok tani cabai rawit Tumendang II dan juga Barokah dengan tujuan untuk membantu petani memproduksi pupuk organik yang lebih murah dan ramah lingkungan.

Selain mendukung pengendalian inflasi, BI juga fokus pada keberlanjutan sektor pertanian. 

Dengan memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik berbasis maggot, BI berharap petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang semakin mahal dan sulit didapat.

"Sekaligus membantu menjaga kesehatan lahan dan lingkungan.” tambah Andry. 

Kepala Dinas Pertanian Sangihe juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dengan berbagai pihak salah satunya dengan BI dalam memperkuat sektor pertanian lokal. 

“Kolaborasi untuk peningkatan produksi pangan lokal sangat penting dilakukan di Sangihe. Kami berupaya terus untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak seperti dengan lembaga kemasyarakatan, lembaga keagamaan hingga saat ini kita menjalin kolaborasi dengan BI," ujarnya. 

Pemkab terus mengajak seluruh pihak untuk bersama mendukung Program Mari’e Mesuang, sebuah ajakan untuk menanam khususnya komoditas pangan sehingga Sangihe tidak tergantung dengan daerah lain.

Kelompok Tani Tumendang II adalah sebuah pilot project budidaya pertanian hortikultura yang menjadi mitra BI dan juga Pemda dalam program ketahanan pangan di Sangihe

Dengan bantuan pelatihan dan pendampingan teknis dari Dinas Pertanian dan BU, kelompok ini berhasil mengoptimalkan lahan untuk menghasilkan cabai rawit maupun tomat yang berkualitas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved