Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Keracunan Makanan di Bitung

Wali Kota Bitung Bantah Isu yang Sebut Korban Keracunan Makanan Tak Terlayani BPJS Kesehatan

Kata dia, Pemkot Bitung membantu para pesien lewat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bitung.

tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Wali Kota Bitung Ir Maurits Mantiri MM. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Beredar isu di media sosial yang menyebut puluhan warga diduga korban keracunan makanan tidak terlayani BPJS Kesehatan dari Pemerintah Kota Bitung.

Terkait hal ini Wali Kota Bitung Ir Maurits Mantiri MM ikut angkat bicara.

Dirinya menyebut bahwa informasi tersebut tidak benar.

Kata dia, Pemkot Bitung membantu para pesien lewat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bitung.

"Kami juga tak mengerti apa maksud oknum-oknum itu mengeluarkan informasi tidak benar, kami pemkot Bitung lewat APBD membantu biaya penanganan lewat program di Dinas Kesehatan BPJS Kesehatan," jelas Maurits Mantiri Selasa (10/9/2024).

Maurits jelaskan, semua pasien yang menjadi korban dugaan keracunan makanan dan ber KTP Kota Bitung biaya kesehatan sudah dihandel Pemkot Bitung lewat BPJS Kesehatan.

Para pasien cukup memperlihatkan KTP Bitung di fasilitas kesehatan dan akan dilayani.

Pihaknya meminta, jika tidak ada warga ber KTP Bitung yang tidak terlayani program BPJS Kesehatan agar segera melapor ke Pemkot Bitung.

Di tempat terpisah, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung Dr Piter Lumingkewas, sampai hari ini sudah 73 orang dirawat di tiga rumah sakit di Bitung.

Piter menjelaskan, puluhan warga itu diduga keracunan pangan saat menghadiri acara pernikahan Jumat 6 September 2024 pukul 19.00 Wita di Kelurahan Winenet Satu Kecamatan Aertembaga Kota Bitung.

"Dugaan keracunan pangan didasarkan pada hasil penyelidikan yang dilakukan pada semua korban terduga keracunan adalah mereka mengkonsumsi buah segar atau sop buah," jelas Piter Lumingkewas.

Ia menjelaskan, beberapa jam setelah itu timbul gejala yang di rasakan para korban seperti panas, demam, mual, muntah-muntah dan BAB berlebihan.

Dalam kasus ini, pihaknya sudah mengambil sampel buah segar atau sop buah, potongan buah yang belum di olah telah di uji di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Manado serta Laboratorium Forensik Polda Sulut.

"Selain itu, ada sampel muntahan korban terduga keracunan pangan yang di dapat juga di uji," jelas Kadis Kesehatan. (crz)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>> 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved