Banyak Warga Bitung Sulawesi Utara Dirawat di Rumah Sakit, Pemerintah Tetapkan Jadi KLB

BITUNG, TRIBUN - Kasus diduga keracunan pangan di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB. 

"Sudah ditetapkan KLB, karena lebih dari dua pasien penyakit (dengan) gelaja yang sama dugaan penyebab keracunan pangan dan berdasarkan analisi epidemiologi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung Dr Piter Lumingkewas, Senin (9/9/2024).

Lanjut Piter, telah dikirim sampel sisa bahan pangan ke BPOM untuk diuji. 

Begitu juga dengan Polres Bitung, telah mengirim sampel muntahan dari pasien dan bahan buah segar ke Labfor Polda Sulut.
Dan hasilnya belum ada sampai berita ini dimuat. 

Selain itu sejumlah pihak telah melakukan investigasi kasus ke tempat katering penyedia makanan, sembari terus berkordinasi dengan 3 rumah sakit yang merawat pasien. 

Dirawat di 3 Rumah Sakit

Puluhan warga yang diduga keracunan pangan dirawat di 3 rumah sakit di Bitung Sulawesi Utara. RSAL Wahyu Slamet, RS Budi Mulia dan RSMN. 

"Keadaan pasien semua bisa tertangani. Tidak ada yang dirujuk karna keadaan berat," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bitung, dr Victor Tumbuan.

Berikut rincian jumlah pasien diduga keracunan pangan di 3 rumah sakit. 

*RSAL Wahyu Slamet Bitung

- 22 orang rawat inap
- 16 rawat jalan

*RS Budi Mulia Bitung

- Total 32 pasien masuk sejak Jumat (6/9/2024) sampai Senin (9/9).
- 5 pasien rawat inap di Ruangan Tehresia
- 6 pasien rawat inap di Ruang St Lukas
- 5 pasien rawat inap di Ruang St Fransiskus
- 2 pasien rawat inap di St Lucia
- 1 pasien rawat inap di St Maria.

"Untuk yang rawat inap observasi IGD tiga orang dan rawat jalan 10 pasien," ujar Victor. 

*RSMN Bitung

Total ada 32 pasien masuk di IGD sampai Senin (9/9/2024). 

- 8 pasien dewasa dirawat inap di Ruangan Lavender 
- 7 pasien anak di Ruang Melati
- 17 orang rawat jalan. 

Camat Aertembaga Masuk Rumah Sakit

JUMLAH warga Kota Bitung, Sulawesi Utara yang masuk rumah sakit diduga keracunan makanan terus bertambah sejak Sabtu (7/9/2024) hingga Senin (9/9/2024). Mulai dari 14 orang, kemudian menjadi 41 orang dan terakhir Senin (9/9/2024) malam menjadi 75 orang.