Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Fakta Umar Kei Tokoh Maluku di Jakarta, Punya 3 Istri dan 24 Anak, Pernah Terlibat Kasus Narkoba

Umar Key Ohoiten, atau Umar Kei adalah tokoh asal Maluku yang cukup dikenal di Ibu Kota Jakarta

Editor: Alpen Martinus
Tribun Jakarta
Tokoh Maluku di Jakarta, Umar Kei beserta keluarganya 

Ada yang ditugaskan sebagai sekuriti kantor, petugas parkir, hingga pekerja di beberapa proyek ringan milik pemerintahan. 

Dikutip dari Tempo, nama Umar makin kesohor ketika dirinya kala itu membela Umar bin Ramin nyang bersengketa dengan PT Astra Honda Motor.

Umar bin Ramin terlibat perselisihan atas lahan seluas 11.370 meter, yang dijadikan gudang suku cadang oleh PT Astra Honda Motor.

Dalam perkara ini, Umar bin Ramin merasa dirinya tidak pernah menjual tanah itu, hingga kemudian terjadi perselisihan yang cukup panjang.

Umar Kei, yang kala itu membela Umar bin Ramin kemudian mengerahkan 400 anak buahnya untuk menduduki lahan yang bersengketa itu.

Buntutnya, Umar Kei kemudian ditangkap dan diadili atas tuduhan perbuatan tidak menyenangkan.

Namun, Umar Kei akhirnya divonis bebas.

Sejalan dengan itu, pada September 2009, gudang milik PT Astra Motor kemudian dirobohkan atas perintah pengadilan.

Sejak saat itu, nama Umar Kei ikut melambung.

Ia pun tercatat punya kedekatan dengan sejumlah tokoh politik.

Pada tahun 2014, Umar Kei pernah mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Kemudian, di tahun 2019, Umar kembali mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Meski Umar Kei merupakan kader Partai Golkar dan tercatat pernah jadi caleg partai berlambang beringin itu, tapi dia diketahui punya kedekatan dengan Partai Gerindra.

Ditangkap karena Kasus Narkoba 

Sepak terjang Umar Kei di Jakarta sebanding dengan tokoh Maluku lainnya yang tinggal di Ibu Kota.

Umar pernah ditangkap Penyidik Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya di Hotel Amaris Senen, Jakarta Pusat, pada Senin 12 Agustus 2019 silam.

Dalam penangkapan itu, polisi menyatakan bahwa Umar sedang berpesta sabu dengan tiga rekannya, AS, ST alias SK, dan PH alias E.

Polisi menemukan lima paket sabu seberat 2,91 gram, sepucuk senjata api jenis revolver beserta enam butir peluru.

Atas kasus itu, Umar Kei kemudian diproses hukum dan diadili.

Setelah menjalani masa hukuman di Lapas Klas 1 Cipinang, Jakarta Timur, Umar Kei kemudian dibebaskan pada Senin (17/10/2022).

Kala itu, ratusan orang menyambutnya, terutama para pemuda Maluku. 

Punya 3 Istri dan 24 Anak

Umar Kei, tokoh Maluku ini memiliki kisah yang unik.

Di samping ia pernah terjun ke dunia hitam, ternyata Umar Kei adalah sosok yang sayang keluarga.

Diketahui, Umar Kei memiliki 3 istri dan 24 orang anak.

Ia pun curi perhatian lantaran jumlah anaknya mengalahkan Gen Halilintar, keluarga Atta Halilintas. 

Meski punya istri tiga, Umar Kei mengaku wajib berlaku adil.

Masing-masing istri mendapatkan satu unit rumah.

Dikutip dari Tribun Timur, Umar Kei memiliki cluster rumah keluarganya yang terdapat masjid, aula, lapangan bulutangkis dan kolam renang.

Pria asal Maluku Utara itu hidup harmonis bersama keluarga besarnya di sebuah klaster mewah.

Umar memutuskan untuk poligami karena istri pertamanya tak kunjung hamil setelah tujuh tahun menikah.

Ia pun mendapatkan izin dari istrinya untuk menikah lagi.

Istri pertama bahkan rela menjadi wali dan saksi pernikahan Umar Kei dengan istri keduanya.

"Istri yang tua mengatakan silakan, tapi yakinkan bahwa suatu saat saya pasti punya anak," kata Umar Kei dalam tayangan Insert Investigasi, Sabtu (17/8).

"Alhamdulillah saat itu saya dapat perempuan dan istri saya jadi saksi bahkan jadi wali saat menikah dengan istri nomor dua," kata dia.

Saat anak pertama dari istri kedua lahir, istri pertama turut mengasuhnya.

Setelah anak itu berusia tiga bulan, istri pertama akhirnya hamil.

"Dari situ, rentetan terus, jalan terus (anak terus bertambah)," ungkapnya.

Umar Kei belum lama ini dikaruniai anak ke-24 dari istri ketiga.

Kelahiran sang buah hati lantas menjadi kebahagiaan yang luar biasa untuk Umar Kei dan istri-istrinya.

Meski poligami, Umar Kei dianggap mampu bersikap adil oleh para istri.

 Mereka menyebut Umar Kei tidak pernah membeda-bedakan kasih sayang dan waktu untuk ketiga istri dan anak-anaknya.

"Sama sih, istri pertama atau kedua, bapak ngelakuinnya nggak beda, adil, waktu kebersamaan sama anak-anak dan istri," ucap istri kedua.

"Pak Umar ini adil. Jadi, kita belajar ikhlas. Ya sudah anggap aja kita semua ini saudara, mau ributin apa lagi? karena semuanya sama," tutup Berlian, istri ketiga.

Umar Kei Tegas Soal Agama kepada Anak-Anaknya

Umar Kei tegas soal agama kepada seluruh anak-anaknya.

Ditemui di rumahnya di Pondok Gede saat perayaan ulang tahun ke-42, Umar Kei membicarakan sikapnya kepada para anak-anaknya.

Untuk diketahui, sewaktu kecil Umar Kei diasuh oleh orang tua angkat.

Namun ketika menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia kembali ke orang tua kandungnya.

Untuk itu, Umar Kei selalu membesarkan ke-23 anaknya dengan sebaik mungkin.

Bahkan ia menegaskan kepada anak-anaknya untuk mengedepankan kepentingan keluarga.

Selain itu, Umar Kei juga tegas dalam persoalan ibadah, baik salat maupun mengaji.

Ketika anak-anaknya menunda waktu salat atau malas mengaji, ia tak segan-segan memberikan sanksi kepada mereka.

"Ngaji terlambat, salat tidak tepat waktu saya kasih sanksi ke mereka. Sanksi tidak kasih uang jajan atau kurung di toilet," katanya kepada awak media, Senin (17/8/2020) malam.

Hal ini pun dibenarkan oleh anak-anak Umar Kei.

Bagi mereka sang ayah selalu tegas terutama berhubungan dengan agama.

"Ayah tegas kalau kita miliki kesalahan. Biasanya kalau ninggalin salat atau ngaji, ayah marah banget. Intinya kita diajari untuk disiplin ibadah," ucap Ajeng, satu diantara Umar Kei.

Umar Kei di Mata anak-anaknya
Meski sempat tersandung kasus, sosok Umar Kei tetaplah baik di mata anak-anaknya.

Ajeng Dinda Savira Ohoitenan (16), satu diantara anak Umar Kei mengatakan ayahnya sebagai sosok motivator.

"Kalau buat aku sosok yang kuat. Jadi motivator buat kita semua. Ayah tidak mementingkan keluarganya saja tapi juga mementingkan orang-orang di luar yang kekurangan," ungkapnya.

Ajeng menuturkan ayahnya kerap mengajaknya untuk berdiskusi dengan duduk bersama.

Selanjutnya membahas obrolan atau perbincangan dengan anak-anaknya.

"Alhamdulillahnya dekat, ayah bisa membagi waktu untik keluarga dan para tamunha. Ayah sering ngasih waktunya untuk berbincang di kolam renang ini," lanjutnya.

Selain itu, Umar Kei kerap menasihati anak-anaknya untuk tidak bersikap sombong dan selalu rendah hati.

Baik atau buruknya pandangan orang tentang Umar Kei, seluruh anak-anaknya diminta untuk selalu bersikap baik.

"Seperti kemarin banyak ngomongin negatif soal ayah, tapi ayah selalu bilang 'itu jangan dicontoh'. Jadi kita enggak percaya omongan orang dan cuek saja. Sebab kita tahu ayah, orang yang seperti apa," tandas Ajeng. 

Dikaitkan dengan Preman dan John Kei
Pekerjaan atau bisnis Umar Kei menurut banyak media, banyak dikaitkan dengan dunia premanisme.

Umar Kei disebut memiliki bisnis jasa keamanan.

Selain itu, Umar disebut -sebut sebagai satu di antara pentolan dalam kelompok pemuda asal Pulau Kei, Maluku, di Jakarta. .

Kelompok ini awalnya dipopulerkan oleh John Refra alias John Kei sejak tahun 1990-an.

Soal premanisme, Umar Kei pernah angkat bicara.

Umar Kei tampaknya namanya kerap dikaitkan dengan aksi premanisme seperti nama Hercules dan John Kei

Ditemui di rumahnya di Pondok Gede saat syukuran usianya ke-42 tahun, Umar Kei meminta banyak didoakan semoga menjadi lebih baik ke depannya.

Umar Kei kemudian menyinggung istilah preman atau premanisme yang kerap dilekatkan orang terkait sepak terjangnya selama ini.

"Saya ingin bertanya, yang dikatakan premanisme harus diartikan bahwa premanisme seperti apa?" begitu kata Umar Kei pada Senin (17/8/2020) malam dilansir Tribun Jakarta.

"Kami sendiri kami ingin hidup seperti teman-teman. Kami butuh ketenangan, kami butuh kebahagiaan. Kata premanisme orang yang tidak mengenal hukum. Kalau dibilang premanisme saya bertentangan," imbuh dia.

Bagi Umar, masalah yang menyangkut oknum tertentu tak bisa menjadi landasan pasti bila seseorang turut andil dalam aksi premanisme.

"Saya mau katakan satu hal, tidak dekat maka tak sayang. Jadi kalau ada tindakan-tindakan dari oknum atau perorangan yang selalu diindikasi bahwa kami orang Maluku seperti itu, saya ulangi hal itu juga bisa terjadi pada teman-teman sendiri," ia melanjutkan.

Terlepas dari hal tersebut, banyak orang yang tak mengetahui sisi lain Umar Kei.

Di dalam kelompoknya, ia memiliki program untuk masyarakat luas, terutama mereka yang hidup dengan ekonomi menengah ke bawah.

"Di dalam organisasi punya program sesuai anggaran rumah tangga kami, bahwa ada dua visi misi kami. Yang pertama memberikan lapangan kerja kepada mereka yang punya pendidikan terbatas, dan juga kami memberikan beasiswa kepada mereka yang mau melanjutkan pendidikan," ungkapnya.

Selain itu, Umar kerap memberikan santunan anak yatim dan memberangkatkan individu untuk umrah.

"Nah untuk masjid saya bukan hanya bangun masjid di sini, saya juga berikan bantuan kepada tempat-tempat ibadah lain seperti gereja. Di Maluku bahkan saya bangun rumah adat Kei," jelasnya.

Menariknya, ada satu masjid dekat kediamannya yang ia beri nama Masjid Ar Romlah.

Di mana nama itu diambilnya dari nama orangtuanya.

Sehingga, masyarakat sekitar bisa salat berjamaah di masjid tersebut.

Sebagai orang Kei, Umar Kei rupanya tetap memikirkan masalah yang terjadi pada saudaranya, yakni Nus Kei dan John Kei.

Ia pun berencana untuk mendamaikan dua keluarga tersebut dan meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat.

"Saya pun sebelum kejadian sudah mengajak dua keluarga saya, antara Bung Nus dan Bung John berhubungan untuk damai."

"Tapi kelalaian saya waktu itu di hari Sabtu saya ketiduran, saya tidak tahu tiba-tiba di hari Minggu ada kejadian itu."

"Saya sudah bertemu dan berjumpa dengan Bung John. Saya mengajak Nus, itu paman saya. Saat ini kita lagi menjalin silaturahmi untuk bagaimana mendamaikan mereka," jelasnya.

Biodata Umar Kei

Nama Lengkap: Umar Key Ohoiten

Nama Panggilan: Umar Kei

Tempat dan Tanggal Lahir: Desa Ngursoen, Maluku Tenggara pada 17 Agustus 1978

Istri: Tiga orang

Anak: 24 orang

Perusahaan: PT Dimida Mitra Mandiri

(tribun-medan/ bangkapos.com/ Tribun Timur)

 

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sosok 3 Istri Umar Kei yang Relakan Poligami hingga Dapat 24 Anak dan Kisah Suami Dianggap Preman, https://bangka.tribunnews.com/2024/08/19/sosok-3-istri-umar-kei-relakan-poligami-hingga-dapat-24-anak-dan-kisah-suami-yang-dianggap-preman?page=all.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved