Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

STF Seminari Pineleng

Pentas Seni 70 Tahun STF Seminari Pineleng, Hadirkan Tarian Berbagai Daerah di Indonesia

Aneka tarian dari sejumlah daerah di Indonesia serta penampilan paduan suara mahasiswa Verhoeven Choir menyemarakkan pentas seni dies natalis 70 STFSP

Dokumentasi IKAL STFSP
Para dosen dan alumnus diabadikan pada acara temu alumni dalam rangka Dies Natalis Ke-70 Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP), Rabu (14/8/2024). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pentas seni menyemarakkan perayaan Dies Natalis Ke-70 Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP), Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (14/8/2024).

Kegiatan ini merupakan rangkaian dies natalis yang berpuncak pada Kamis (15/8/2024).
 
Pentas seni dikemas dalam konsep konser spektakuler. Dengan latar videotron, konser dihadirkan dalam pertunjukan tanpa henti selama kurang lebih satu jam.

Musik kolintang berpadu dengan penyanyi trio membuka acara. Kemudian dilanjutkan secara berturut-turut Tari Panah Kei, Tari Pisok, Tari Ebo dari Tanimbar.

Mahasiswa STFSP menampilkan tarian daerah pada pentas seni Dies Natalis Ke-70 Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP), Rabu (14/8/2024).
Mahasiswa STFSP menampilkan tarian daerah pada pentas seni Dies Natalis Ke-70 Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP), Rabu (14/8/2024). (Dokumentasi STFSP)

Seusai Tari Ebo, penonton dikejutkan dengan nyanyian bergaya flashmob dari Verhoeven Choir, panduan suara mahasiswa (PSM) STFSP. Mereka tiba-tiba hadir dari belakang penonton.

Setelah PSM STFSP, muncul aksi penari Tide-Tide dari Halmahera Utara. Verhoeven Choir kembali menggebrak melalui lagu Sajojo.

Pertunjukan dilanjutkan dengan tari Uka Kau Kau. Setelah itu penampilan Sanggar Kabasaran.

Verhoeven Choir lalu membangkitkan semangat nasionalis dengan lagu Merah-Putih. Bendera merah-putih, panji STFSP, panji BEM dan panji Ikatan Alumni (IKAL) STFSP diarak ke depan panggung.

Tarian daerah ditampilkan pada pentas seni Dies Natalis Ke-70 Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP), Rabu (14/8/2024).
Tarian daerah ditampilkan pada pentas seni Dies Natalis Ke-70 Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP), Rabu (14/8/2024). (Dokumentasi STFSP)

Tari Cakalang kemudian tampil sebelum ditutup dengan Mars STFSP. Sutradara pentas seni, Pastor Rhein Saneba menjadi dirigen lagu ini.

Pastor Aldrin Rey MSC selaku pemberi ide kreatif mengatakan, pentas seni ini dibuat sesuai tema acara yaitu ‘Berakar dalam Budaya, Berkomitmen dalam Misi’.

"Kami menghadirkan tarian budaya para mahasiswa yang berkuliah di STFSP," ujar dia.

Mahasiswa dan mahasiswi STFSP memang berasal dari banyak budaya. "Budaya itu yang ditampilkan," katanya.

Para mahasiswa menampilkan tarian daerah pada pentas seni Dies Natalis Ke-70 Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP), Rabu (14/8/2024).
Para mahasiswa menampilkan tarian daerah pada pentas seni Dies Natalis Ke-70 Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP), Rabu (14/8/2024). (Dokumentasi STFSP)

Pastor Rhein mengatakan, ada alasan di balik pemilihan Tari Cakalang sebagai penampil terakhir.

"Itu sesuai tema ‘Berkomitmen dalam Misi’. Pada akhirnya toh menjala manusia," jelas dia.

Seusai pentas seni, Uskup Keuskupan Manado Benedictus Rolly Untu MSC memberkati patung Mgr Nicholas Verhoeven MSC.

Sebelum menjadi Uskup Manado pada 1961, Verhoeven memprakarsai pendirian STFSP yang terwujud pada 1954.

Uskup Keuskupan Manado Mgr Rolly Untu MSC memberkati patung kepala Mgr Nicholas Verhoeven pada acara pentas budaya dan temu alumni STFSP, Rabu (14/8/2024).
Uskup Keuskupan Manado Mgr Rolly Untu MSC memberkati patung kepala Mgr Nicholas Verhoeven pada acara pentas budaya dan temu alumni STFSP, Rabu (14/8/2024). (Dokumentasi STFSP)
Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved