Sejarah
15 Agustus Napoleon Bonaparte Lahir, Sosok Kopral Violet yang Kisah Cintanya Berujung Rungkad
Setelah kekalahan Napoleon pada awal musim semi 1814, ia dihukum harus diasingkan di Elba. Kegalauan melanda Napoleon.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini 15 Agustus tahun 1769 di Ajaccio, Korsika, Kerajaan Prancis lahirlah seorang anak yang kelak dikenang sebagai salah satu tokoh militer tersukses yang dicatat sejarah.
Dialah Napoleon Bonaparte. Seorang pria berjuluk Kopral Violet yang berhasil menguasai hampir seluruh dataran Eropa.
Awal dekade 1800-an, dunia menjadi saksi betapa kuatnya armada perang yang dipimpin Napoleon Bonaparte.
Bahkan saking hebatnya Napoleon memimpin armadanya bertempur di medan laga, strategi perangnya sampai dipelajari di sekolah-sekolah militer seluruh dunia.
Ia begitu populer. Mempunyai pasukan yang loyal, dan bersikukuh untuk menang serta menjaganya.
Menjalani total 70 peperangan, Napoleon dicatat hanya delapan kali menderita kekalahan.
Itu pun terjadi di masa senja karier militernya.
Meski begitu, kisah hidup Napoleon tidak hanya berkutat di persoalan perang dan kampanye militer.
Ada sisi romansa yang mengharu biru. Kisah cinta yang berujung rungkad.
Kisah yang melatarbelakangi dirinya mendapat julukan sebagai Kopral Violet.
Bagaimana lengkapnya? Simak ulasan berikut:
Masa kecil hingga Remaja

Berasal dari bangsawan asal Italia, Napoleon terlahir dengan nama Napoleone de Bounaparte pada 15 Agustus 1769, di kota Ajaccio, Korsika.
Ia adalah anak kedua dari tujuh bersaudara.
Ayahnya, Nobile Carlo Bounaparte, seorang pengacara.
Ayahnya pernah sebagai perwakilan korsika saat Louis XVI berkuasa pada tahun 1777. Ibunya bernama Maria Letizia Ramolino.
Dengan kekayaan, pengaruh dan koneksi yang dimiliki keluarganya, Napoleon bisa mengecap pendidikan hingga di jejang yang tertinggi di masa itu.
Di usia 10 tahun saja, Napoleon sudah diterima sebagai siswa di Akademi Militer Brienne tahun 1779.
Kecerdasan Napoleon begitu sangant menonjol hingga membuatnya lulus di usia 15 tahun.
Kelak kecerdasannya di bidang militer akan membuatnya disegani di seluruh daratan Eropa.
Salah satu fakta unik dari Napoleon adalah terlahir dengan nama Napoleone Buonaparte.
Kedua orang tuanya adalah keluarga terpandang di Italia. Ayahnya, Carlo Buonaparte bekerja sebagai pengacara, sedangkan ibunya, Letizia Ramolino adalah bangsawan Italia.
Kaisar Prancis
Meskipun Napoleon bekerja luar biasa keras, tapi dia menganggap "bekerja adalah cara untuk bersantai".
Kalimat itu tercantum di buku biografi Napoleon: A Life yang ditulis Andrew Roberts.
Seberapa keras Napoleon bekerja terlihat dari catatan perangnya. Setiap tahun sejak 1793 sampai 1800, tak ada satupun yang dilewatkan tanpa berperang.
Di tahun 1796 saja dia 14 kali menerjunkan pasukannya ke medan tempur.
Salah satu perangnya berlangsung 7 bulan, di Siege of Mantua, Italia, pada 4 Juli 1796 - 2 Februari 1797.
Tanggal 2 Desember 1804 Napoleon Bonaparte memahkotai dirinya sendiri sebagai kaisar Prancis di katedral Notre Dame, Paris.
Ini menandai berdirinya Kekaisaran Prancis Pertama.
Napoleon mendapat dukungan penuh dari rakyat dan pasukannya pada saat itu.
Sempat "rehat" sejenak di tahun 1800 ke 1805, Napoleon kembali mengibarkan bendera perang pada 15 Oktober 1805. Lawannya adalah Jerman.
Kejayaan demi kejayaan terus diraih Napoleon, dan area kekuasaan Perancis meluas sampai ke Italia, Jerman, dan Spanyol.
Namun seperti roda kehidupan, kejayaan Napoleon pun mencapai batas akhirnya di tahun 1815.
Pertempuran di Waterloo berujung kekalahan bagi Perancis, dan singkat cerita membuat Napoleon diasingkan ke Longwood, Saint Helena, pulau yang termasuk bagian dari kerajaan Inggirs.
Di sana Napoleon mengembuskan napas terakhirnya pada 5 Mei 1821 di usia 51 tahun, yang diduga karena kanker perut.
Kalimat terakhirnya adalah France, l'armée, tête d'armée, Joséphine (Perancis, pasukan, kepala pasukan, Josephine).
Josephine sendiri adalah istri pertama Napoleon.
Kisah cinta berujung rungkad
Di balik kesuksesannya di segala medan tempur, Napoleon memiliki kisah cinta yang menarik untuk diulas.
Ia memiliki perempuan yang amat dicintainya hingga akhir hayat, yakni Josephine de Beauharnais.
Sejak perjumpaan pertama, Napoleon sudah tergila-gila sama kecantikan Josephine, meski perempuan itu berusia lebih tua darinya.
Josephine adalah janda yang berasal dari Paris, seorang sosialita yang banyak digilai para pria bangsawan.
Mengetahui Napoleon amat mencintainya, Josephine malah abai. Ia sama sekali tak merasa tertarik dengan pria tersebut.
Namun perjuangan cinta seorang Napoleon tak berhenti begitu saja. Berbagai cara ditempuhnya.
Walhasil, cita-cita Napoleon untuk menikahi Josephine tak sampai di angannya saja. Pada tahun 1796, Napoleon dan Josephine menikah. Kala itu, Josephine memakai perhiasan yang terbuat dari bunga Violet.
Sayangnya di tahun itu, Napoleon tak banyak bermanja mesra bersama pujaan hatinya, sebab ia akan segera pergi berperang ke Italia.
Dengan berat hati, ia harus meninggalkan istrinya.
Bak pepatah, "air susu dibalas dengan air tuba," saat suaminya pergi berperang Josephine malah selingkuh dengan orang-orang kepercayaan suaminya.
Karena cintaya yang begitu besar, awalnya Napoleon tak menyadari kelakuan Josephine ini.
Namun seiring berjalannya waktu, ia pun mulai sadar, marah, patah hati dan kecewa.
Semua kemarahan diluapkan Napoleon. Sikap kesal dan kecewa diperlihatkannya ke Josephine. Napoleon bahkan terjebak juga dalam perselingkuhan.
Namun justru karena sikap itulah, Josephine yang awalnya sangat tak tertarik dengan Napoleon justru berbalik mencintainya dan menjaga kesetiaan.
Pada tahun 1804 Napoleon naik tahta menjadi Pemimpin Tertinggi Prancis.
Ini petanda buruk bagi Josephine, pasalnya ia tak bisa memberikan keturunan pada Napoleon, sementara istri seorang pemimpin harus melahirkan keturunan. Walhasil Josephone pun diceraikan Napoleon.
Sekitar 5 tahun hidup menduda, Napoleon menikah dengan seorang wanita dan berhasil melahirkan sosok putra untuknya.
Sang mantan ingin kembali bergabung bersama Napoleon, namun dirinya telah diasingkan di sebuah kota.
Lama menahan kangen dan rindu kepada sosok yang dicintainya, Josephine akhirnya meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Josephone sampai jgua di telinga Napoleon. Ia pun memutuskan untuk pergi ke Paris untuk mengambil bunga violet di rumah Josephine.
Bunga itu diletakkan di liontin miliknya sampai Napoleon tutup usia.
Bunga Violet Simbol Pengikut Napoleon
Setelah kekalahan Napoleon pada awal musim semi 1814, ia dihukum harus diasingkan di Elba.
Kegalauan melanda Napoleon, sambil berpikir ia berjalan di taman di Fontainebleau.
Kala itu, seorang anak memberinya seikat bunga violet. Betapa senang hati Napoleon, semangatnya terasa pulih kembali.
Sejak kejadian itu, ia memutuskan untuk menjadikan buga violet sebagai tanda lambangnya, dan menerima pengasingan dengan patuh: seperti violet yang pemalu dan patuh. Ia pun mendapat julukan dari pengikutnya sebagai Kopral Violet.
Dan saat dia bersiap untuk berlayar ke Elba beberapa hari kemudian, dia berbicara kepada Pengawal Istana: “Saya akan merangkul Anda semua untuk menunjukkan kasih sayang saya, tetapi saya akan mencium bendera ini, karena itu mewakili Anda semua. Tapi ketahuilah bahwa saya akan kembali ke Prancis ketika bunga violet akan mekar. "
Setelah itu, violet menjadi populer. Orang Prancis mulai menjadikan bunga violet sebagai tanda kesetiaan kepada Napoleon.
Sesuai dengan janjinya Napoleon kembali dengan violet, menyelinap menjauh dari Elba melewati penjagaan Inggris dan mendarat di selatan Prancis pada 20 Maret 1815.
Pada 18 Juni 1815, meletus Perang Waterloo, yang menjadi pertempuran terakhir Napoleon karena ia kalah telak melawan koalisi Inggris dan Prusia (kerajaan perintis berdirinya Jerman). Napoleon kalah oleh koalisi Inggris dan Prusia karena kesalahan strategi.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
Referensi:
- https://www.kompas.com/stori/read/2024/06/10/235500379/perjalanan-napoleon-bonaparte-naik-ke-tampuk-kekuasaan-perancis?page=all
- https://www.kompas.com/stori/read/2024/02/12/160000879/kenapa-napoleon-kalah-di-waterloo-
- https://www.britannica.com/topic/The-Coronation-of-Napoleon
- https://nationalgeographic.grid.id/read/133966714/napoleon-bonaparte-dan-kisah-cinta-dengan-josephine-yang-penuh-gejolak?page=all
- https://shannonselin.com/2020/01/symbols-napoleon-violet/
Kisah AH Nasution, Pahlawan Nasional Indonesia, Konseptor Perang Gerilya yang Mendunia |
![]() |
---|
Kisah Amir Syarifuddin, Pejuang Tiga Zaman: Kolonial, Jepang, dan Revolusi RI |
![]() |
---|
Kisah di Balik Nama Es Teler: Dari Celetukan Mahasiswa UI hingga Legenda Metropole |
![]() |
---|
3 Agustus dalam Sejarah: Mantan Presiden Soeharto Jadi Tersangka Korupsi Rp 600 Triliun |
![]() |
---|
Kisah Tsar Terakhir Rusia: Kejatuhan Nicholas II dan Runtuhnya 300 Tahun Kekuasaan Romanov |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.