Sejarah
Sejarah Hari Ini, Agresi Militer Belanda I Berakhir, Pusat Ekonomi di Sumatra dan Jawa Direbut
Agresi Militer Belanda 1 dimulai pada tanggal 21 Juli 1949. Dengan kekuatan 120.000 personel tentara, Belanda menggempur Jawa dan Sumatera.
Selain itu, banyak infrastruktur dan fasilitas publik yang hancur akibat serangan Belanda.
Namun, agresi ini juga memberikan dampak positif bagi Indonesia, yaitu memperkuat semangat juang dan persatuan bangsa.
Agresi ini juga memicu terbentuknya beberapa organisasi perjuangan, seperti Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Republik Indonesia (TRI), dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Agresi ini juga mendorong pemerintah Indonesia untuk melakukan reformasi politik, ekonomi, dan sosial, serta meningkatkan diplomasi dengan negara-negara lain.
Dari sisi Belanda, agresi ini juga memiliki dampak negatif maupun positif.
Dampak negatifnya adalah Belanda mendapat kecaman dan kritik dari dunia internasional, terutama dari negara-negara anggota PBB.
Belanda juga harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membiayai operasi militer ini, yang menambah beban ekonominya yang sudah terpuruk akibat Perang Dunia II.
Belanda juga harus menghadapi perlawanan dari rakyatnya sendiri, yang tidak setuju dengan kebijakan kolonialisme.
Dampak positifnya adalah Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Indonesia yang kaya sumber daya alam, terutama minyak bumi.
Belanda juga berhasil membentuk beberapa negara boneka di bawah pengaruhnya, seperti Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Sumatera Timur, dan Negara Madura.
Belanda juga berhasil memecah belah persatuan bangsa Indonesia dengan mengadu domba antara golongan agama, suku, dan politik.
Agresi Militer Belanda I merupakan salah satu babak penting dalam sejarah hubungan antara Indonesia dan Belanda.
Peristiwa ini menandai awal dari konflik bersenjata yang berlangsung hingga tahun 1949, ketika Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia secara de jure dalam Perjanjian Roem-Royen.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Kisah Supriyadi, Menhan & Panglima Tentara RI Pertama yang Tak Pernah Muncul, Pejuang PETA di Blitar |
![]() |
---|
Sejarah Hari Lahir TNI 5 Oktober 1945: Berawal dari Badan Keamanan Rakyat yang Dibentuk PPKI |
![]() |
---|
Kisah Samurai Legendaris Inspirasi Karakter Rurouni Kenshin, Disingkirkan Pemerintah yang Ia Bela |
![]() |
---|
Perdebatan Jumlah Korban Jiwa Tragedi Kemanusiaan Pasca-G30S 1965 |
![]() |
---|
Soe Hok Gie tentang Tahanan Politik Setelah G30S: Kita Tak Lebih Baik dari Pemerintah Hindia Belanda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.