Manado Sulawesi Utara
Makna Komunitas Bagi Pemuda Manado Bryan Lontoh, Tempat Menemukan Sukacita dan Pertumbuhan
"Motivasi saya terbangun dari karya Kristus yang mati bagi saya," ujar Bryan, Sabtu (3/8/2024).
Penulis: Petrick Imanuel Sasauw | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Di tengah kesibukan dan tuntutan kehidupan modern, ada banyak cara untuk menemukan makna hidup.
Bagi pemuda asal Manado, Sulawesi Utara, bernama Bryan Austin Lontoh, komunitas adalah salah satu jawabannya.
Lahir dari pasangan mendiang Djemy Lontoh dan Chenny Santoso, Bryan tumbuh dengan kecintaan terhadap kegiatan mendengar lagu, menonton, berlari, dan membaca.
Namun, di balik hobi-hobinya itu, ada panggilan lebih dalam yang memotivasi langkah hidupnya.
Pemuda kelahiran Manado, 14 Oktober 1998 ini percaya bahwa komunitas Kristen memiliki peran penting dalam membimbing pelajar dan mahasiswa untuk menjadi murid Kristus yang berpusat pada Injil.
Baginya, komunitas ini bukan hanya tempat berkumpul tetapi juga wadah untuk membangun hubungan yang murni dan saling menguatkan dalam iman.
Melalui komunitas Every Nation Campus yang ia ikuti, Bryan tergerak untuk melayani.
Dia merasa terdorong oleh karya Kristus yang telah menebus dosa manusia melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib.
"Motivasi saya terbangun dari karya Kristus yang mati bagi saya," ujar Bryan, Sabtu (3/8/2024).
Dia berharap generasi muda mengenal Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka.
Baca juga: Hasil Pertandingan Manchester United vs Liverpool, MU Kalah Telak Dibantai dengan Skor 0-3
Baca juga: Kecelakaan Maut, Seorang Ibu Tewas, Mahasiswi Baru Pulang Dugem Tabrak Motor Korban dari Belakang
Namun, perjalanan pelayanan ini tidak selalu mudah.
Bryan mengakui bahwa tantangan terbesar yang dihadapinya adalah memahami beragam latar belakang orang dan mengatur waktu yang tepat untuk berkumpul.
Meski demikian, kebahagiaan yang dirasakannya ketika melihat anggota komunitas semakin bersemangat dalam iman dan berani bersaksi kepada orang lain, menguatkan tekadnya untuk terus melayani.
"Sukacita terbesar bagi saya adalah ketika melihat kehidupan mereka diubahkan oleh karena Injil," katanya.
Bryan juga merasa sedih ketika melihat ada anggota yang menjauh dari komunitas atau bahkan terjebak dalam ajaran palsu.

Sering Dianggap Remeh, Segini Penghasilan Tukang Jahit di Manado Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Kisah Fajar, Penjahit di Calaca Kota Manado, Merajut Hidup di Balik Jarum dan Benang selama 30 Tahun |
![]() |
---|
Panti Werdha Senja Cerah Mapanget Manado Tampung 50 Lansia, Ada yang Ditelantarkan Keluarga |
![]() |
---|
Ada yang Tak Didatangi Keluarga, Komandan TNI AL Hibur Siswa Dikmata Saat Pelantikan di Manado |
![]() |
---|
Kisah Gen Z Jualan Kopi Keliling di Kota Manado, Sebut Gengsi Bikin Tak Bisa Makan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.