Sulawesi Utara
Lawan Kanker Serviks Pembunuh Perempuan Nomor 1, Imunisasi HPV Sasar 38 Ribuan Anak di Sulut
Kanker serviks menjadi penyakit pembunuh perempuan nomor satu di Indonesia.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kanker serviks menjadi penyakit pembunuh perempuan nomor satu di Indonesia.
Data Globocan menyebut, terjadi 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia pada tahun 2021 dengan angka kematian yang terus meningkat.
Dalam rangka eliminasi kanker serviks, pemerintah melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Di mana, termasuk di dalamnya pemberian Imunisasi HPV kepada perempuan usia 11-12 tahun.
Pemberian imunisasi menyasar anak perempuan kelas V (usia 11 tahun) dan kelas V (usia 12 tahun) maupun anak yang tidak bersekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara melalui Kabid P2P, dr Gysje Pontororing MPH mengungkapkan, BIAS merupakan program nasional yang wajib dilaksanakan.
"Pemberian Imunisasi HPV pada Bulan Agustus besok," kata Gysje dalam edukasi Imunisasi HPV di Manado, Rabu (31/7/2024).
Katanya, pada BIAS 2024 ini, sebanyak 19.128 anak usia 11 tahun menjadi sasaran Imunisasi HPV dosis I
Sementara, sebanyak 19.073 anak usia 12 tahun jadi sasaran Imunisasi HPV dosis II. Total sasaran Imunisasi HPV sesuai data Pusdatin Kemenkes sebanyak 38 ribuan anak yang tersebar di 2.199 SD di Sulawesi Utara.
Ia mengungkapkan, pada BIAS 2023, capaian imunisasi HPV di Sulawesi Utara pada pemberian dosis pertama baru di angka 80 persen. Angka ini masih di bawah target nasional di angka 90 persen.
Untuk mencapai perlindungan yang kuat dalam komunitas, cakupan dan pemerataan imunisasi perlu dilakukan.
Sejumlah tantangan masih dihadapi, diantaranya belum optimalnya kolaborasi antar sektor, informasi yang kurang tepat terkait imunisasi HPV, serta kekhawatiran dan keengganan yang masih dirasakan para orang tua.
"Kami menghimbau masyarakat Sulawesi Utara untuk mau mencari tahu informasi yang akurat seputar imunisasi HPV, sehingga dapat mengatasi keraguan dan siap berpartisipasi dalam program BIAS yang akan datang. Karena imunisasi merupakan hak setiap anak Indonesia," katanya.
Menurut temuan UNICEF dan AC Nielsen pada kuartal kedua tahun 2023, sekitar 38 persen orang tua enggan melakukan imunisasi karena takut terhadap imunisasi ganda atau lebih dari satu suntikan.
Sementara itu, sekitar 12 persen mengaku khawatir terhadap efek samping dari vaksin. Kondisi ini tentu mengkhawatirkan, karena berdampak pada target capaian imunisasi nasional.
Dokter Spesialis Anak yang juga Ketua Komda KIPI Sulawesi Utara, DR dr Hesti Lestari SpA(K) menyampaikan, imunisasi merupakan langkah pencegahan yang terbukti efektif dalam melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya, salah satunya kanker serviks.
Anggota DPRD Harus Transparan Soal Gaji dan Tunjangan Kepada Masyarakat |
![]() |
---|
Baso Affandi: Usulan Penurunan Tunjangan DPRD Sulut Bisa Jadi Simbol Moral yang Kuat |
![]() |
---|
Mulai dari HUT ke-62 Sulut, Inilah Misi Besar Nyong Noni 2025 Usai Terpilih |
![]() |
---|
Breaking News: Putra Ketua DPW Perindo Sulawesi Utara Meyvo Rumengan Meninggal |
![]() |
---|
Sensus Ekonomi 2026: BPS Data Semua Unit dan Pelaku Usaha, Butuh 180 Ribu Petugas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.