Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Pengakuan Kepsek di Magetan, Diancam dan Dimintai Uang oleh 4 Orang, Difitnah soal Pungli Seragam

Menyadari ada hal yang aneh dengan kedatangan 4 orang yang tak dikenal tersebut, Kepsek MTsN 4 Magetan itu akhirnya lebih baik menyedekahkan hartanya

Editor: Indry Panigoro
(Kompas.com)
Kepala Sekolah MTsN 4 di Magetan (Kompas.com) 

Kemudian, mereka malah meminta dibelikan laptop kepada kepala sekolah.

Tak berhasil membujuk sang kepala sekolah, empat orang itu minta uang untuk sarapan.

“Katanya minta uang untuk sarapan, saya kasih Rp 500 ribu tapi katanya kalau 500 ribu dia punya akhirnya saya kasih Rp 1 juta. Saya kasih karena kasihan wong buat makan,” imbuhnya.

Dari pengakuan mereka, sebelumnya telah mendatangi salah satu sekolah MAN di Magetan.

Kepala Sekolah MTsN 4 di Magetan
Kepala Sekolah MTsN 4 di Magetan (Kompas.com)

Mereka melakukan hal serupa.

Empat pelaku itu mengisi buku tamu. Mereka mencatut nama wartawan dan seorang pengusaha ternama di Magetan.

“Mereka ngaku habis dari MAN, kayaknya karena tidak dapat uang kemudian ke sini. Di buku tamu yang tercatat nama pegusaha dan wartawan di Magetan, karena saya kenal mereka,” ucap Giana.

Kepala Sekolah lain menunjukkan kegigihannya bekerja meskipun kesulitan mendapatkan murid.

Kepsek SMPN di Madiun menceritakan beratnya mendapatkan murid dalam seleksi PPDB 2024.

Apalagi, sekolah tempatnya mengajar itu berlokasi terpencil dan tak terjamah.

Sekolah menengah pertama (SMP) negeri yang berada di pinggiran Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengalami nasib miris saat seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.

Letak sekolah berada pelosok dan kalah bersaing dengan sekolah lain menjadikan SMP Negeri Satu Atap Gemarang sepi pendaftar siswa baru.

Hingga Selasa (2/7/2024), SMPN Satu Atap yang berada di Dusun Tungu, Desa Batok, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, ini hanya mendapatkan empat siswa baru pada PPDB 2024.

Kepala Sekolah pun menceritakan bagaimana beratnya persaingan mendapatkan anak didik baru meskipun ada sistem zonasi.

Padahal, sekolah sudah menyiapkan kuota 32 pendaftar.

Halaman
123
Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved