Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik Israel

Tel Aviv Diserang Drone Houthi, Israel Balas Serang Yaman dengan Jet Temput, 3 Orang Tewas

Israel membalas serangan Houthi dengan menyerang target militer di dekat pelabuhan Hodeidah dengan jet tempur

Editor: Glendi Manengal
Thinkstock via Kompas
Ilustrasi serangan udara oleh jet tempur. 

Israel memberitahu para sekutu sebelum melakukan serangan, yang menurut militer dilakukan oleh jet tempur F-15 Israel dan semuanya kembali dengan selamat.

Dewan Politik Tertinggi Houthi menyatakan, akan ada tanggapan efektif terhadap serangan itu. Juru bicara militer Houthi Yahya Saree berkata, Houthi tidak akan ragu menyerang target vital Israel.

Serangan terhadap Yaman, yang menurut pejabat Israel terjadi setelah lebih dari 200 serangan Houthi terhadap Israel, semakin memperlihatkan kekhawatiran bahwa perang Gaza dapat meluas menjadi konflik regional.

"Houthi menyerang kami lebih dari 200 kali. Kali pertama mereka melukai warga negara Israel, kami menyerang mereka, dan kami akan melakukan ini di tempat mana pun yang mungkin diperlukan," lanjutnya.

Cerita Warga Israel Ketiga Diserang Drone Houthi

Warga Israel bernama Jonathan Karten (27) menceritakan momen saat drone Houthi menyerang Tel Aviv pada Jumat (19/7/2024).

Pada pukul 03.00 dini hari waktu setempat, ia baru saja tiba di apartemennya bersama teman-temannya dari pesta, kemudian tiba-tiba mendengar suara seperti jet tempur menukik.

Suara yang didengarnya ternyata drone yang menabrak apartemen di dekatnya, menewaskan satu orang dan melukai sejumlah korban.

Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengeklaim serangan yang mengejutkan Israel tersebut. Ledakan drone memecahkan jendela-jendela di sepanjang Jalan Shalom Aleichem lokasi alat itu jatuh.

Karten termasuk warga Israel yang harus menyingkirkan serpihan kaca akibat serangan tersebut.

 

Apartemennya relatif tidak rusak, dan ia bersama teman-temannya sempat melihat ke luar jendela sesaat sebelum serangan terjadi.

"Aku berbalik, aku mendengar dengungan besar yang memekakkan telinga, seperti F-35 atau F-15, tetapi ketinggiannya hanya sekitar 40 meter di atas permukaan laut. Tidak masuk akal."

Suara gemuruh itu kemudian berubah menjadi ledakan.

Karten merasakan ada yang tidak beres dan melihat orang-orang berhamburan ke bawah lalu ke bunker pelindung yang kerap digunakan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Polisi setempat mengatakan, mereka mendapat ratusan panggilan darurat dari penghuni di wilayah tersebut setelah ledakan itu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved