Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penyakit Antraks di Gorontalo

Heboh di Gorontalo, Apakah Penyakit Antraks Bisa Menular Antarmanusia? Ini Penjelasannya

Surat edaran tersebut juga membuat dari pihak Kadis Pertanian Gorontalo menyayangkan tindakan yang dilakukan pemda Sulawesi Tengah.

Editor: Glendi Manengal
Tribunnews.com
Ilustrasi penyakit antraks. 

"Karena penyakit ini zoonosis, tidak menular dari orang ke orang," kata Imran dalam konferensi pers daring, Kamis (6/7/2023).

Imran menambahkan, penderita antraks juga tidak perlu menerapkan karantina karena tidak bisa menulari orang lain.

Meski begitu, spora antraks dapat bertahan lama hingga bertahun-tahun.

"Bakteri penyebab antraks, apabila kontak dengan udara, akan membentuk spora sebagai pelindung. Bakteri di dalam spora ini akan sulit mati dan bisa bertahan sampai puluhan tahun di dalam tanah," jelasnya.

Imran menjelaskan, ada empat tipe antraks bagi manusia:

1. Antraks kulit

Antraks kulit merupakan antraks yang menularan bakteri masuk lewat lesi atau luka di kulit sehingga menimbulkan kulit melepuh.

"Tipe inilah yang paling banyak terjadi di Indonesia," ungkap Imran.

2. Antraks saluran pencernaan

Pada tipe ini, orang yang makan daging terkena antraks sehingga menimbulkan lepuh di usus yang menimbulkan pendarahan dan meninggal.

3. Antraks tipe paru-paru

Penularan antraks ini terjadi saat Spora antraks terhisap melalui saluran pernapasan dan mencapai dinding alveoli di paru-paru.

4. Antraks injeksi

Bakteri masuk lewat suntikan dan umumnya terjadi pada pengguna narkotika.

Cara penularan antraks

Imran menjelaskan, bakteri antraks menular ke manusia paling sering melalui konsumsi hewan ternak yang positif maupun lewat luka.

Awalnya, bakteri berubah menjadi spora dari dalam tanah. Kemudian, spora masuk ke hewan pemakan rumput di tanah yang mengandung antraks.

"Bakteri ini berubah jadi spora di tanah. Kemudian, spora ini masuk ke manusia lewat luka pada tubuh, makan, dan minuman," jelasnya.

Hewan yang mati karena antraks kemudian harus dikubur dalam tanah. Namun, bakteri dari dalam tubuh sapi yang positif antraks akan kembali ke tanah.

Hal ini membuat siklus penyakit antraks kembali terjadi lagi, bahkan bisa bertahan hingga 40 tahun lamanya.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved