Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Timur Tengah

Israel Disebut bakal Hancur jika Masih Dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu

Avigdor Lieberman memang dikenal sebagai orang yang kerap mengeritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. 

Editor: Rizali Posumah
HO/Kolase
Mantan menteri Israel Avigdor Lieberman dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Israel disebut bakal mengalami kehancuran jika masih dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu

Hal itu dikatakan oleh mantan menteri Israel, Avigdor Lieberman.

Dirinya mengecam pemerinthan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Avigdor Lieberman memang dikenal sebagai orang yang kerap mengeritik Benjamin Netanyahu

Ia menyebut, sejak negara Zionis dipimpin oleh Benjamin Netanyahu, Israel menjadi hancur. 

Avigdor Lieberman menilai, Benjamin Netanyahu tidak mempedulikan negaranya saat ini. 

Ia menyebut, Benjamin Netanyahu hanya fokus kepada tujuannya untuk tetap berkuasa.

Lieberman menekankan Israel menghadapi ancaman eksistensial dan sedang mengalami krisis multidimensi yang mencakup masalah politik, ekonomi, dan keamanan, dikutip dari Palestine Chronicle.

Ia juga mengkritik seluruh sistem politik di Israel.

Terutama sejak dimulainya serangan terhadap Gaza.

Banyak aliansi yang goyah, mencakup partai-partai oposisi sayap kanan dan tengah.

Lieberman menyalahkan Netanyahu atas serangan 7 Oktober di Israel, dikutip dari The New Arab.i
 
 Ia menegaskan bahwa Netanyahu gagal melindungi warga Israel.

Menurut Lieberman, serangan 7 Oktober dapat dicegah jika pejabat pemerintah saat ini mengadopsi pemikiran inovatif.

Oleh karena itu, ia memprediksi bahwa Israel akan runtuh dan hancur apabila masih dipimpin Netanyahu pada tahun 2026.

Ia meminta pemerintahan Netanyahu agar digulingkan.

Pada awal bulan Juni, Liebermen yang merupakan pemimpin partai Yisrael Beiteinu mengadakan pertemuan dengan blik parlemen partainya.

Lieberman meminta para pemimpin oposisi untuk "menyatukan upaya dan membentuk Kabinet bersama untuk bekerja mengubah pemerintahan."

Saat itu, Lieberman mengajukan dua pilihan.

Di antaranya, membentuk pemerintahan alternatif di Knesset (parlemen) atau menyepakati tanggal pemilihan awal, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Ia juga mendesak anggota Partai Likud, yang memiliki 32 kursi dan dipimpin oleh Netanyahu, untuk membelot dan bergabung dengannya.

Dengan menyingkirkan Netanyahu, menurutnya ini akan menjadi hadiah bagi orang Israel.

Sementara itu, Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Lebih dari 38.300 warga Palestina telah terbunuh akibat serangan Israel.

Sebagian besar korban merupakan wanita dan anak-anak.

Serangan Israel juga menyebabkan hampir 88.300 warga Palestina terluka.

Sebagian besar wilayah Gaza hancur setelah sembilan bulan genosida Israel di Gaza.

Kecelakaan Maut Hari Ini, Pelajar Usia 19 Tahun Tewas, Ngebut Tanpa Lampu Hingga Tabrak Motor

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved