Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Timur Tengah

Gencatan Senjata Israel - Hamas Buntu, Pemerintah Benjamin Netanyahu Ingin Hamas Lenyap dari Gaza

Hamas melalui Osama Hamdan ngaku kelompok Palestina masih siap untuk menangani secara positif setiap proposal gencatan senjata yang mengakhiri perang.

Editor: Rizali Posumah
AFP/OMAR AL-QATTAA
Warga Palestina yang kembali sebentar ke kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza Utara untuk memeriksa rumah mereka, mencari perlindungan setelah sebuah sekolah terkena serangan Israel pada 30 Mei 2024. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pembicaraan genjatan senjata antara pihak yang berperang di Jalur Gaza Palestina yakni Hamas dan Israel buntu. 

Kedua belah pihak pun saling menyalahkan atas terjadinya kegagalan pembicaraan gencatan senjata ini.

Hamas melalui pejabat seniornya, Osama Hamdan mengatakan, kesepakatan apapun harus mengakhiri perang dan menyebabkan penarikan penuh Israel dari Gaza.

Lantas bagaimana dengan Israel?

Israel sendiri hanya akan menerima jeda sementara dalam pertempuran sampai Hamas, yang telah memerintah Gaza sejak 2007, dilenyapkan.

Meski begitu, Hamas melalui Osama Hamdan mengaku kelompok Palestina masih siap untuk menangani secara positif setiap proposal gencatan senjata yang mengakhiri perang.

Terkait kegagalan ini, Hamas menyalahkan Amerika Serikat (AS) yang mengupayakan mediator gencatan senjata bersama Arab Saudi. 

"Sekali lagi, Hamas siap untuk menangani secara positif setiap proposal yang menjamin gencatan senjata permanen, penarikan komprehensif dari Jalur Gaza, dan kesepakatan pertukaran yang serius," ujarnya, Sabtu (29/6/2024), dikutip dari Arab News.

Pernyataan Osama Hamdan itu merujuk pada potensi pertukaran sandera yang ditahan di Gaza dengan warga Palestina di penjara-penjara Israel.

Diketahui, lebih dari delapan bulan dalam perang udara dan darat Israel di Gaza, militan terus melancarkan serangan terhadap pasukan Israel, yang beroperasi di daerah-daerah yang menurut tentara Israel telah dikuasainya beberapa bulan lalu.

Para pemimpin Israel telah mengatakan dalam seminggu terakhir, fase perang yang intens mendekati akhirnya, dan tahap ofensif berikutnya terutama akan menjadi operasi skala kecil yang dimaksudkan untuk menghentikan Hamas berkumpul kembali.

Sementara, pasukan Israel yang beroperasi di beberapa distrik di Rafah, di Jalur Gaza selatan, menewaskan beberapa warga Palestina dan memaksa keluarga yang tinggal di ujung barat kota di sepanjang daerah pesisir untuk menuju ke utara, menurut pejabat medis dan penduduk Palestina.

Israel mengatakan operasi militernya di Rafah ditujukan untuk membasmi batalion bersenjata terakhir Hamas.

Perang Israel-Pejuang Palestina

Dilansir Al Jazeera, pertempuran antara pasukan Israel dan pejuang Palestina berlanjut di lingkungan Shujayea di Kota Gaza ketika Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan kondisi yang semakin "putus asa" bagi warga sipil yang mengungsi di tengah meningkatnya suhu dan tumpukan sampah dan limbah.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan tidak ada kemajuan dalam perundingan gencatan senjata, namun kelompok Palestina tetap siap untuk "menangani secara positif" setiap proposal yang mencakup "gencatan senjata permanen".

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved