Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Timur Tengah

Kepanikan di Tel Aviv, Warga Khawatir Israel Gelap saat Perangi Hizbullah, Ramai-Ramai Borong Genset

Kepanikan warga Tel Aviv Israel muncul akibat wacana Pemerintahan Benjamin Netanyahu akan menginvasi Lebanon demi memerangi Hizbullah. 

Editor: Rizali Posumah
Alexey Bogoslavsky/Wikipedia
Pemandangan Ibu Kota Israel, Tel Aviv. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepanikan tengah melanda warga Israel

Kepanikan ini muncul akibat wacana Pemerintahan Benjamin Netanyahu akan menginvasi Lebanon demi memerangi Hizbullah. 

Warga khawatir jika perang besar-besaran itu terjadi, sebagian besar kota di Israel akan diliputi kegelapan akibat krisis listrik. 

Walhasil mereka pun beramai-ramai melakukan  pembelian generator listrik atau genset. 

Informasi ini sebagaimana yang dilaporkan Channel 12 Israel.

Channel 12 Israel menyebut kepanikan ini dipicu oleh pernyataan Shaul Goldstein, CEO Noga, Perusahaan Manajemen Kelistrikan Israel.

Di mana Shaul Goldstein sebelumnya memberikan pernyataan,  kalau Israel terancam mengalami krisis listrik yang memantik pemadaman besar-besaran jika terjadi perang besar-besaran dengan gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah.

Laporan media tersebut mengutip data dari Perusahaan Jaringan Listrik Israel, Mohseni Hashmal, menyatakan segera setelah pernyataan Goldstein yang menyebut kalau Hizbullah dapat secara mudah menghancurkan jaringan listrik Israel, alat generator listrik di situs komersial jaringan perusahaan tersebut meningkat lima kali lipat.

Data Mohseni Hasmal Network menambahkan, penjualan peralatan ini meningkat sebesar 25 persen setelah Goldstein.

Sedangkan pada Jumat lalu terjadi peningkatan penjualan sebesar 108 persen genset dibandingkan Jumat sebelumnya.

Mirip saat Pidato Sekjen Hizbullah

Pihak Mohseni Hashmal menjelaskan kalau rush pembelian peralatan pembangkit listrik mirip pada fenomena rush yang terjadi pada Maret lalu saat pidato Sekjen Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Saat itu, Nasrallah mengatakan bahwa Hizbullah memiliki rudal yang dapat mencapai Eilat.

Perusahan itu menyatakan saat Maret, pihak mereka menjual mampu menjual sebanyak 850 pembangkit listrik dan perangkatnya hanya dalam 3 hari selama periode tersebut.

Sedangkan hingga Jumat lalu, terjadi penjualan sebanyak 952 pembangkit listrik dan 820 genset.

Perusahaan tersebut menambahkan, tidak seperti gelombang pembelian sebelumnya, penjualan generator dan pembangkit listrik tidak hanya terkonsentrasi di cabang jaringan di utara.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved