Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Vina Cirebon

Mulai Terbongkar, Saksi-saksi Kasus Vina Cirebon Muncul, Dipaksa Berbohong hingga BAP Diubah

Mental Udin tak gentar ketika dipanggil penyidik ke Polda Jabar untuk dimintai kesaksiannya di malam Vina dan Eky terbunuh

Editor: Glendi Manengal
Kolase youtube Dedi Mulyadi
Udin, Pram dan Teguh , tiga saksi kasus Vina Cirebon yang kini baru berani mengungkap kejujuran. 

"'Kamu tidur di rumah Pak RT sedangkan Pak RT sama anaknya tidak mengakui kamu tidur di situ,'" ujar Pram menirukan perkataan penyidik kala itu. 

Oleh penyidik, Pram pun dituntun untuk mengubah BAP-nya. 

"Diubah BAP-nya, jadi setelah jam 9 malam kamu pergi beli nasi kuning langsung pulang ke rumah kamu aja, tidur di rumah. Disuruh begitu," ujar Pram menirukan perkataan penyidik saat itu. 

Pram yang merasa ketakutan dengan penyidik akhirnya menuruti suruhannya. 

Padahal, kejadian yang sebenarnya, Pram dan para terpidana menginap di rumah Pasren. 

Liga Akbar juga mengaku ubah BAP sama penyidik

Saksi lainnya, Liga Akbar, mengaku bahwa BAP-nya pada tahun 2016 bukan yang sebenarnya. 

Liga Akbar merasa tak tenang dengan peristiwa 8 tahun silam yang mencuat kembali. 

Ada kesadaran dalam dirinya untuk mengungkapkan kejadian yang sebenarnya dia alami. 

Kuasa Hukum Liga Akbar, Yudia Alamsyach, menceritakan kronologi yang disampaikan oleh kliennya itu. 

Pada hari Sabtu (27/8/2016), Liga Akbar tengah bermain ke rumah Eky di Majalengka. Diketahui Eky sering tinggal di sana bersama ibunya. 

Eky dan Liga kemudian mengendarai motor masing-masing untuk pergi ke Kuningan. 

"Di situ mereka bareng bawa motor masing-masing karena rencananya Eky itu mau ke Kuningan ada acara musyawarah Grup XTC di Kuningan," cerita Yudia kepada Dedi Mulyadi, Youtuber sekaligus Politikus Gerindra di Channel Youtube-nya pada Jumat (7/6/2024). 

Dalam perjalanan, Eky dan Liga mampir ke Cirebon, tepatnya di warung depan SMA 4. 

Liga tak berniat ikut Eky mengikuti acara tersebut, tetapi ia ikut nongkrong di sana. 

"Sebelum Magrib, Eky pamit mau jemput Vina ke rumahnya," kata Yudia.

Menjelang Isya, Eky balik lagi ke warung itu bersama Vina. Mereka kemudian nongkrong kembali. 

Di warung tersebut, Eky merokok sambil minum kopi. 

"Acaranya kan sekitar jam 8 (malem) lah, Eky dan Vina kemudian pamit ke Kuningan, tapi mau lewat ke Arumsari, Eky ada rumah juga di sana," lanjutnya.

Eky dan Vina pamit pergi dari warung itu, meninggalkan Liga. 

Itu lah momen terakhir komunikasi mereka. 

"Cuman sempet ada obrolan, Eky itu nunjukkin foto katanya ini ada orang yang ngajak ribut," katanya. 

Kronologi versi BAP

Namun, dalam BAP tahun 2016, keterangan yang tertulis sangat jauh berbeda, menjurus kepada kebohongan. 

Bagaimana tidak, Liga Akbar ikut bersama Vina dan Eky setelah nongkrong di warung.

Mereka bertiga lalu melewati SMPN 11 Cirebon. 

"Saat mereka lewat, diteriaki, dilempari dan dikejar akhirnya Liga menyelamatkan diri masuk gang," kata Yudia. 

Liga Akbar menyelamatkan diri masuk gang kemudian mencari jalan untuk pulang ke rumah. 

Setelah 30 menit berselang, dia balik lagi ke warung. 

Padahal, kejadian itu tak dialaminya. 

"Yang sebenarnya Liga itu tidak nganter, dia sampai SMP 4 bubar masing-masing. Eky dan Vina jalan, Liga ga ikut. Liga nongkrong di depan sma 4 sampai jam sekitar 12 malam," tambahnya. 

Setelah itu, Liga baru mendapatkan kabar bahwa Eky dan Vina sudah ada di rumah sakit. 

Siapa yang suruh ubah BAP?

Mendengar penjelasan Yudia, Dedi Mulyadi pun bertanya-tanya soal keterangan di BAP yang tertulis pada tahun 2016 dengan fakta yang sebenarnya. 

"Liga itu siapa yang mengarahkan buat BAP yg bersifat kebohongan?" tanya Dedi heran. 

Yudia pun menjawab bahwa kala itu hanya ada Liga dan penyidik di ruangan. 

"Nah itu pertanyaannya, makanya saya bilang ke media juga karena di ruangan itu cuma ada Liga dan penyidik, disimpulkan aja," jawabnya. 

"Siapa yang memeriksa Liga di BAP lama tinggal dibuka. Pak Kapolri, Pak Kabareskrim, Pak Kapolda Jabar semoga dengan cepat kasus ini akan tuntas," tambah Dedi Mulyadi. 

(Sumber TribunJakarta)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved