Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Kisah Perang 6 Hari, Israel Kalahkan 4 Negara Arab dalam Waktu Seminggu, Kuasai Yerusalem Timur

Sejarah Timur Tengah, pada tahun-tahun menjelang tahun 1967 merupakan kawasan yang penuh dengan ketegangan dan manuver geopolitik.

Editor: Rizali Posumah
HO/Wikipedia
Tentara Israel memeriksa pesawat terbang Mesir yang telah dihancurkan 

Di tepi utara menyaksikan pertempuran sengit dalam Kampanye Dataran Tinggi Golan.

Pada tanggal 9 Juni, setelah berhari-hari terjadi baku tembak dan pertempuran artileri sporadis, pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap posisi Suriah di Dataran Tinggi Golan.

Menghadapi perlawanan keras, pasukan Israel dengan dukungan serangan udara berhasil menerobos pertahanan Suriah.

Pada tanggal 10 Juni, hari terakhir perang, Israel telah merebut seluruh Dataran Tinggi Golan, menjadikannya titik strategis yang menghadap ke wilayah Suriah.

Dampak

Setelah perang, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan Resolusi 242.

Dalam resolusi tersebut menekankan "tidak dapat diterimanya perolehan wilayah melalui perang" dan menyerukan "penarikan angkatan bersenjata Israel dari wilayah yang diduduki dalam konflik baru-baru ini."

Resolusi ini menjadi landasan perundingan perdamaian di masa depan di kawasan. Salah satu dampak langsungnya adalah perluasan wilayah yang signifikan oleh Israel.

Hanya dalam enam hari, Israel telah merebut Semenanjung Sinai dan Jalur Gaza dari Mesir, Tepi Barat dan Yerusalem Timur dari Yordania, serta Dataran Tinggi Golan dari Suriah.

Perolehan wilayah ini lebih dari tiga kali lipat luas negara Israel sebelum perang.

Meskipun ekspansi ini memberi Israel kedalaman strategis dan perbatasan yang dapat dipertahankan, ekspansi ini juga membawa sejumlah besar warga Palestina berada di bawah kendali Israel.

Hal ini memicu ketegangan dan konflik di masa depan.

Perang tersebut memberikan dampak yang besar terhadap rakyat Palestina.

Dengan kini Tepi Barat dan Jalur Gaza berada di bawah kendali Israel, wilayah Palestina secara efektif terpecah, sehingga mempersulit upaya menuju negara Palestina.

Perang tersebut juga menyebabkan gelombang baru pengungsi Palestina, yang semakin memperburuk masalah sensitif yang berakar pada Perang Arab-Israel tahun 1948.

Bahkan sampai saat ini, konflik antara Israel dan Palestina semakin memanas dan penuh dengan pertumpahan darah.

8 PHPU di MK Selesai, KPU Sulawesi Utara Segera Tetapkan Perolehan Kursi Parpol dan Caleg Terpilih

SUMBER: National Geographir Indonesia dengan judul Perang Enam Hari, Bentrok Israel-Arab di Sejarah Timur Tengah.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved