Pengalaman Unik Damkar Manado, Diminta Rayakan Ulang Tahun Anak Kos

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Mengabdi sebagai petugas pemadam kebakaran bukan sekadar pekerjaan bagi Audy Franky.

Lelaki yang menjabat sebagai Komandan Pleton (Danton) 3C di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Manado ini telah mengabdi sejak tahun 2002. 

Baginya, damkar adalah panggilan jiwa.

"Karena dasarnya saya suka menolong orang. Saya diterima kerja di sini, jadi semangat membantu orang-orang yang memerlukan bantuan itu tetap kuat sampai sekarang,” jelas Audy ketika ditemui, Minggu (12/10/2025).

Salah satu peristiwa besar yang ia tangani adalah kebakaran tempat karaoke, Inul Vizta, di Jalan AJ Sondakh, Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, pada 2015.

“Itu yang paling heboh karena menelan banyak korban jiwa. Kalau tidak salah sampai 11 orang,” kenangnya.

Saat ini, Damkar Manado memiliki tujuh pos untuk mempercepat waktu tanggap. 

Selain pos dan kantor utama di Kantor Wali Kota Manado, pos pemadam juga berada di enam kantor kecamatan, yaitu Mapanget, Tuminting, Malalayang, Wanea, Sario, dan Paal Dua.

Namun, tak sedikit tantangan yang dihadapi, salah satunya adalah akses jalan yang sempit dan terhalang kendaraan parkir. 

“Kendaraan kita besar, seperti unit nomor 13 dan 17. Tantangannya kalau jalan sempit dan ada kendaraan parkir, kita sulit mau lewat,” jelasnya.

Sebagai solusi, Damkar Manado membentuk Relawan Pemadam Kebakaran (REDKAR) di setiap kecamatan dan kelurahan. 

Relawan ini telah dilatih oleh petugas damkar agar dapat membantu sterilisasi jalan dan memberikan pertolongan awal saat terjadi kebakaran.

“Sudah berjalan sekitar 3–4 tahun ini. Jadi sebelum kita tiba di lokasi, relawan yang sudah kita hubungi lebih dulu membantu membersihkan akses jalan,” tambah Audy.

Audy pun mengimbau masyarakat untuk mencegah kebakaran, salah satunya adalah mengecek kompor dan tabung gas.

"Lebih baik sebelum keluar rumah regulator gas dicabut," tambahnya.