Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bea Cukai

Bea Cukai Indonesia Kembali Disorot Lantaran Peti Mati, Ini Fakta Sebenarnya

Pasalnya, staf khusus (stafsus) Menkeu Yustinus Prastowo malah memberikan tuntutan kepada akun media sosial X yang melayangkan tuduhan tersebut.

Editor: Alpen Martinus
Shutterstock
Ilustrasi Peti Jenazah 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Belakangan isntitusi bea cukai mendapat sorotan dari masyarakat.

Mereka disorot lantaran menarik pajak yang tergolong cukup tinggi.

Padahal harga barang yang dibeli jauh lebih murah dari pajak yang ditarik.

Baca juga: Perintah Tegas Menkeu Sri Mulyani ke Bea Cukai, Akibat Kasus Beli Sepatu 10 Juta Kena Pajak 31 Juta

Terbaru ada lagi yang menyoroti kinerja dari petugas bea cukai.

Kali ini warga menyoroti mereka via media sosial X.

Warga tersebut mengeluhkan soal pungutan pajak yang cukup tinggi dari pengiriman peti mati.

Sontak hal tersebut menjadi heboh, dan langsung mendapat tanggapan dari Kemenkeu,

Kasus Bea Cukai dituduh memungut pajak dari pengiriman peti mati ternyata masih berbuntut panjang.

Pasalnya, staf khusus (stafsus) Menkeu Yustinus Prastowo malah memberikan tuntutan kepada akun media sosial X yang melayangkan tuduhan tersebut.

Yustinus masih belum puas dengan jawaban yang diberikan si penuduh.

Diketahui, akun X @ClarissaIcha yang pertama kali membuat cuitan menuduh pegawai bea cukai di bandara meminta pajak peti jenazah sebesar 30 persen.

Cuitan terkait peti jenazah yang diminta pungutan pajak itu pun kini menjadi viral, bahkan direspons langsung oleh staf khusus Menteri Keuangan, yakni Yustinus Prastowo.

Narasi yang disampaikan oleh akun X @ClarissaIcha membuat gaduh jagat media sosal, setelah dicek ternyata tidak ada pegawai bea cukai yang menagih pajak yang dikatakan oleh akun tersebut.

"Kemarin ngelayat ayahnya teman, almarhum meninggal di Penang. Teman ini cerita kalau di airport dia harus bayar bea cukai 30 persen dari harga peti jenazah ayahnya, dianggap barang mewah! Ya peti memang tidak murah, tapi ???????? Ga ada waktu debat dan nunggu viral kan. Terlalu," cuit akun X @ClarissaIcha pada Sabtu, 11 Mei 2024.

"Udahlah ga puas dengan pelayanan kesehatan dalam negeri, keluar biaya mungkin lebih banyak. Saat nasib meninggal di luar negeri mau dimakamkan saja 'kena' lagi," tambahnya.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved