Manado
Orangtua Siswa SD Inpres 01 Paniki Bawah Manado Mengeluh, Bayar LKS Hingga Penamatan
Keluhan disampaikan oleh sejumlah orangtua siswa SD Inpres 01 Paniki Bawah Manado Sulawesi Utara. Ada beberapa biaya yang harus dikeluarkan.
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Keluhan disampaikan oleh sejumlah orangtua siswa di SD Inpres 01 Paniki Bawah Manado Provinsi Sulawesi Utara.
Yang dikeluhkan adalah terkait ada beberapa biaya yang katanya harus dikeluarkan orangtua siswa.
Mulai dari buku LKS atau Lembar Kerja Siswa, hingga penamatan.
Diungkapkan oleh orangtua satu siswa, ada beberapa biaya ditagih bukan oleh guru tapi ada juga yang ditagih oleh guru.
"Untuk LKS itu ibu guru yang langsung menagih kepada murid. Kalau tidak bayar dia (siswa) harus mencatat. Semester 1 ada 7 tema (LKS). Kalau dua semester berarti ada 14 tema. Setiap LKS per tema harganya ada yang Rp 30 ribu ada yang Rp 35 ribu," ujar orangtua siswa kepada tribunmanado.co.id, Rabu (8/5/2024).
Lanjut orangtua siswa tersebut, partisipasi pengayaan juga ditagih oleh guru.
"Guru yang tagih. Ada di buku, sudah ditulis partisipasi terima hasil, pengayaan dan ada juga diminta biaya konsumsi (untuk guru/pengawas yang jaga saat ujian)," ujarnya.
Soal biaya untuk penamatan, lanjut dia memang bukan langsung dari pihak sekolah, melainkan dari ketua paguyuban orangtua murid dan wali kelas.
"Kalau (biaya) penamatan inisiasi dari paguyuban (orangtua murid dan wali kelas). Yang tagih adalah orangtua yang bikin dirinya sendiri jadi ketua. Kemudian wali kelas follow up. Wali kelas kirim di grup mengingatkan akan hal itu.
Itu hasil rapat, cuma ada yang tidak setuju ada yang setuju. Kami mau yang tidak setuju jangan ditagih," ujar dia.
Sudah Dari Dulu Dibayarkan
Pembayaran sejumlah biaya oleh orangtua siswa di SD Inpres 01 Paniki Bawah katanya sudah dilakukan sejak dulu.
Kepada tribunmanado.co.id orangtua siswa yang lain mengungkap hal tersebut saat tribumanado,co,id mengunjugi SD Inpres 01 Paniki Bawah Manado.
"Ya bapak nanti anak-anak kita sudah mau lulus baru datang pertanyakan. Itu sudah dari dulu kami bayar," ujar salah satu orang tua murid.
Kepala SD Inpres 01 Paniki Bawah Veronica Moningka : Bukan Sekolah yang Jual
SD Inpres 01 Paniki Bawah
Manado
LKS
Paniki Bawah
pengayaan
penamatan
orangtua siswa
Heboh
Veronica Moningka
keluhan
Bawa Panah Wayer, Seorang Pemuda di Manado Diringkus Polisi, Ketukan Tiang Listrik Jadi Kode Tawuran |
![]() |
---|
Intip Ritual Masak Minyak Obat di Klenteng Kwan Kong Manado, Ada Turis Cina dan Amerika Serikat |
![]() |
---|
Fakta-Fakta Peristiwa Korsleting Listrik di Rumah Dinas Dandim 1309/Manado |
![]() |
---|
Manado Masuk 10 Besar Kota Paling Toleran di Indonesia Tahun 2025, Sitou Timou Tumou Tou |
![]() |
---|
Richard Sualang Pimpin Ibadah Hari Raya Pentakosta di Gereja GMIM El Manibang Malalayang Manado |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.