May Day di Sulut
Peringatan May Day 2024 di Manado Sulawesi Utara: Paduan Suara, Tarian, Donor Darah hingga Hadiah
May Day di Sulut berlangsung bak perayaan. Berlangsung di Pasar Bersehati Manado, acara dibuka dengan paduan suara dari Vox Angelica.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Enam pimpinan konfederasi dipersilahkan menyuarakan aspirasi.
Mereka lantas curhat mengenai permasalahan buruh di Sulut.
Dari UMP yang tidak diberlakukan perusahaan, larangan membentuk serikat hingga pelecehan.
Steven Kandouw mengapresiasi penyampaian aspirasi tersebut.
"Penyampaian yang sangat deduktif, induktif dan deskriptif," kata dia.
Steven janji membahas tuntutan para buruh bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Forkopimda.
Solusi cepat juga dihasilkan Wagub.
Ia berjanji akan melakukan monitoring terhadap perusahaan yang tidak bayar gaji sesuai UMP.
"Kita akan door to door ke perusahaan," katanya.
Steven berencana menambah pengawas di Disnakertrans agar supaya pengawasan berlangsung ketat dan continue.
Steven merespon baik usulan adanya cuti suami yang dilontarkan perwakilan sejumlah serikat pekerja.
Menurut Steven, pelaksanaan hari buruh di Sulut berlangsung aman, damai dan menghasilkan sesuatu yang baik.
Buruh dan perwakilannya dapat menyampaikan aspirasi langsung ke pimpinan daerah.
Sebut Steven, masalah buruh sangat kompleks.
Hingga menyelesaikannya butuh pendekatan pentahelix.
"Jadi ada unsur buruh, pemerintah, akademisi dan media," kata dia.
May Day, kata dia, merupakan momen bagi buruh untuk berkontemplasi.
Buruh diajak bertransformasi untuk dapat profesional, punya etos kerja dan punya sense of belonging terhadap perusahaan. (Art)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.