Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

May Day di Sulut

Peringatan May Day 2024 di Manado Sulawesi Utara: Paduan Suara, Tarian, Donor Darah hingga Hadiah

May Day di Sulut berlangsung bak perayaan. Berlangsung di Pasar Bersehati Manado, acara dibuka dengan paduan suara dari Vox Angelica.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Peringatan May Day atau hari buruh International di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), berlangsung unik, Rabu (1/5/2024). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Peringatan May Day atau hari buruh International di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), berlangsung unik, Rabu (1/5/2024).

Beda dengan daerah lainnya yang full demo.

May Day di Sulut berlangsung bak perayaan.

Berlangsung di Pasar Bersehati Manado, acara dibuka dengan paduan suara dari Vox Angelica.

Dilanjutkan dengan tarian dari Wulan dan Waraney Minahasa.

Sentral acara ini adalah penyampaian aspirasi dari para perwakilan konfederasi kepada Wagub Sulut Steven Kandouw dan Forkopimda.

Setelah itu diadakan pembagian sembako secara simbolis.

Lalu door prize.

Acara lainnya adalah penanaman pohon.

Para buruh pun diberi kesempatan untuk mendonorkan darah.

Ketua panitia Tommy Sampelan mengatakan, substansi kegiatan tersebut yakni penyampaian aspirasi dibuka seluas luasnya dan langsung didengarkan dan ditindaklanjuti pimpinan daerah. 

"Acara ini dikemas lebih meriah ketimbang tahun lalu," kata dia. 

Hadir ribuan buruh bersama pengurus konfederasi buruh. 

Dari Pemprov Sulut hadir Wagub Sulut Steven Kandouw, Sekprov Sulut Steve Kepel bersama Forkopimda Sulut.

Acara dibuka dengan paduan suara. Kemudian tarian dan disusul penyampaian aspirasi.

Enam pimpinan konfederasi dipersilahkan menyuarakan aspirasi.

Mereka lantas curhat mengenai permasalahan buruh di Sulut.

Dari UMP yang tidak diberlakukan perusahaan, larangan membentuk serikat hingga pelecehan.

Steven Kandouw mengapresiasi penyampaian aspirasi tersebut. 

"Penyampaian yang sangat deduktif, induktif dan deskriptif," kata dia.

Steven janji membahas tuntutan para buruh bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Forkopimda.

Solusi cepat juga dihasilkan Wagub. 

Ia berjanji akan melakukan monitoring terhadap perusahaan yang tidak bayar gaji sesuai UMP.

"Kita akan door to door ke perusahaan," katanya. 

Steven berencana menambah pengawas di Disnakertrans agar supaya pengawasan berlangsung ketat dan continue.

Steven merespon baik usulan adanya cuti suami yang dilontarkan perwakilan sejumlah serikat pekerja.

Menurut Steven, pelaksanaan hari buruh di Sulut berlangsung aman, damai dan menghasilkan sesuatu yang baik.

Buruh dan perwakilannya dapat menyampaikan aspirasi langsung ke pimpinan daerah.

Sebut Steven, masalah buruh sangat kompleks.

Hingga menyelesaikannya butuh pendekatan pentahelix.

"Jadi ada unsur buruh, pemerintah, akademisi dan media," kata dia.

May Day, kata dia, merupakan momen bagi buruh untuk berkontemplasi.

Buruh diajak bertransformasi untuk dapat profesional, punya etos kerja dan punya sense of belonging terhadap perusahaan. (Art)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved