Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada Sulut

Maju Independen di Pilkada Sulawesi Utara 2024, Ini yang Dibutuhkan Wenny Lumentut dan Elly Lasut

Pengamat politik Josef Kairupan menyebut fenomena munculnya calon independen sebagai suatu kritik terhadap sistem dan mandeknya ekspektasi.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Tribun Manado
Elly Lasut dan Wenny Lumentut 

Sehingga menjadi alternatif bagi E2L jika akan berkontestasi melalui jalur independen. 

Ia mengungkapkan, sedikit berbeda dengan Wenny Lumentut yang saat ini tidak terafiliasi pada salah satu parpol sebagai pengurus.

Walaupun beberapa kali diusung sebagai caleg dan wakil walikota dari Parpol.

Dia menuturkan, sejatinya calon independen diibaratkan sebagai seorang tokoh yang dianggap kharismatik dan memiliki pengaruh dimasyarakat.

Karena relasi dan modal sosial yang dimiliki, oleh karena itu kekuatan calon independen terletak pada relawan.

"sehingga harus dapat ‘melebarkan sayap’ melalui relawan-relawan yang ada sampai ke pelosok-pelosok agar tersosialisasi dengan baik, kelemahannya relawan bukanlah organisasi baku dan terstruktur seperti Parpol yang memiliki infrastruktur sampai ditingkat desa, sehingga lebih mudah untuk digerakkan dalam satu koordinasi," kata dia.

Ungkapnya, calon independen memiliki low cost dalam deal penentuan figure untuk diusung.

Karena tidak adanya mahar yang harus diberikan kepada parpol.

"Tetapi berbanding terbalik pada saat harus mengumpulkan paling sedikit 10 persen dukungan melalui KTP (sesuai dengan aturan sulut pemilih tetap tidak lebih dari 2 juta orang) yang tentunya harus menggerakkan relawan, tetapi dalam prosesnya cost politik tetap diperlukan dan menjadi salah satu faktor penting untuk memenangi konstestasi," ujar dia. (Art)

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved