Ayat 30-34 mencatat, ketika perempuan yang sakit pendarahan itu menjamah jubah Yesus, ketika itu juga Yesus mengetahui, ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Lalu Yesus berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Perempuan itu menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Tuhan Yesus memang ajaib, kuasaNya sanggup menolong dan menyembuhkan kita. Tetapi yang membuat kuasa Tuhan bekerja adalah iman kita. Jadi kalau hari ini kita tidak menerima pertolongan Tuhan, berarti iman kita sedang tidak bekerjasama dengan kuasa Tuhan. Jadi segala kemuliaan, janji, dan berkat Tuhan hanya bisa diterima oleh setiap orang percaya pada saat iman mereka bekerjasama dengan kuasa Tuhan. Perempuan yang sakit pendarahan itu memiliki iman yang bekerjasama dengan Kuasa Yesus (Tuhan penyembuhnya), sehingga ada kuasa Tuhan yang ditransferkan ke tubuhnya dan ia menjadi sembuh. Kita semua pasti rindu mengalami hal yang sama, oleh sebab itu mari pastikan iman kitapun bekerjasama dengan kuasa Tuhan. Tidak peduli apapun yang terjadi dalam hidup kita, kita harus tetap percaya dan melayani Tuhan. Percayalah, ketika kita berseru dengan iman yang kuat (tidak ada ketakutan dan kekuatiran lagi), Tuhan Yesus pasti mengalirkan kuasaNya yang ajaib untuk menolong kita sehingga kita timbul sebagai orang-orang yang menang, yang siap menghadapi keadaan akhir jaman, siap menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali – Maranatha.
Haleluya. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.