Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab, Markus 5:21-43, Memiliki Iman yang Kuat
Simak Bacaan Alkitab hari ini yang terdapat dalam Markus 5:21-43 mengenai Memiliki Iman yang Kuat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Bacaan Alkitab hari ini terdapat dalam Markus 5:21-43.
Adapun tema Bacaan Alkitab adalah Memiliki Iman yang Kuat oleh Pdt. Yesie Novfiyanti.
Simak berikut ini.
Dalam ayat pokok ini, terdapat dua kisah tentang dua orang luar biasa yang mempraktekan imannya kepada Tuhan. Kedua orang ini mempunyai latar belakang yang berbeda tetapi punya pergumulan yang sama. Kedua orang ini adalah :
Yairus (ayat 21-24 dan 35-43), adalah seorang kepala rumah ibadat (orang yang sangat rohani dan ahli tentang Firman Tuhan dan nubuatan-nubuatan). Pergumulannya adalah anak perempuannya sedang sakit, hampir mati (sekarat).
Perempuan yang sudah 12 tahun sakit pendarahan (ayat 25-34), seorang rakyat biasa yang tidak pernah belajar hal-hal rohani, yang mendengar tentang Yesus dari orang banyak.
Meskipun latar belakang keduanya berbeda, namun mereka mempunyai kualitas iman yang sama. Mereka sama-sama percaya bahwa hanya Tuhan Yesus yang sanggup menyembuhkan. Perhatikan kutipan berikut yang menunjukan seruan dan tindakan iman dari kedua orang ini :
Ketika Yairus melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
Perempuan itu sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
Iman hanya bisa timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan. Jadi kita harus pastikan bahwa setiap Firman Tuhan yang masuk dalam hati kita, itu bertumbuh dan menjadi iman. Tetapi kekuatan iman kita hanya bisa dilihat pada saat ada ujian dan permasalahan yang bertolak belakang dengan harapan hati kita. Iman itu tidak terikat dengan siapa kita. Apapun profesi dan kedudukan kita. Kisah Yairus dan perempuan yang sakit pendarahan ini mengajarkan agar kita punya iman yang kuat. Sebab kita tidak pernah tahu pergumulan seperti apa yang akan datang dalam hidup kita. Ada kalanya ketika pergumulan datang, kita begitu siap untuk menghadapinya karena iman kita tidak tergoncangkan. Namun ada kalanya juga, meskipun hanya dengan masalah yang kecil, kita bisa menjadi lemah dan kecewa dengan Tuhan, sehingga kita dengan mudah memutuskan untuk berhenti berdoa, bahkan tidak mau melayani Tuhan lagi. Kita harus menguatkan iman karena ketika masalah datang, Tuhan ingin memastikan bahwa kita kuat dan tetap setia iring Tuhan. Salah satu ciri orang yang punya iman adalah ketika hadapi masalah, ia akan lari kepada Tuhan.
Yairus, meskipun memiliki kedudukan yang terhomat sebagai kepala rumah ibadat, namun ia tidak gengsi untuk menanggalkan kebesarannya itu di hadapan Tuhan. Ia tersungkur di depan kaki Yesus sambil berseru sepenuh hati dan dengan hati yang tulus meminta kesembuhan anaknya kepada Tuhan Yesus. Itulah yang menarik perhatian Tuhan Yesus terhadap Yairus. Demikian juga dengan perempuan yang sakit pendarahan, ia menerobos kerumunan orang banyak sampai ia berada di belakang Tuhan Yesus untuk menjamah ujung jubahNya. Karena kualitas iman dari perempuan yang sakit pendarahan ini sama dengan kualitas iman Yairus, Tuhan tidak pandang bulu untuk menolongnya. Mungkin ada kalanya kita tidak seperti Yairus yang berani berseru berhadapan muka dengan Tuhan Yesus, tetapi kita seperti perempuan yang sakit pendarahan yang hanya berani menghampiri Tuhan dari belakang. Mungkin kita tidak berani dan tidak percaya diri berseru di tengah-tengah ibadah, tetapi kita hanya berani berseru dari dalam kamar seorang diri supaya tidak dilihat orang lain. Namun yang Tuhan lihat bukanlah siapa kita, bukanlah seruan kita, tetapi yang Tuhan lihat ada kekuatan iman dalam seruan doa kita. Waktu kita berlutut menghadap Tuhan untuk meminta pembelaan Tuhan atas setiap pergumulan kita, pastikan hati Tuhan bergetar karena kita memintanya dengan iman. Dari sekian banyak orang yang berkerumun minta pertolongan Tuhan, hanya Yairus dan perempuan yang sakit pendarahan, yang sanggup menggertarkan hati Tuhan. Mungkin hal yang sama terjadi dalam dunia ini, banyak orang berseru minta pembelaan dan pertolongan Tuhan, tetapi pastikan seruan kita adalah seruan yang berbeda, yaitu seruan yang mengandung kuasa iman.
Jangan takut, percaya saja
Ayat 35 : Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Waktu kita berseru kepada Tuhan, ada kalanya jawaban Tuhan itu mujizat (cepat datang dan tidak menunggu lama). Tetapi ada kalanya, Tuhan jawab pergumulan kita melalui proses waktu. Yairus tidak menerima mujizat dalam sekejab, tetapi Tuhan ijinkan ketika ia sampai di rumah, ternyata anaknya sudah mati. Ketika kita berdoa, yang kita harapkan tentu jawaban doa yang cepat. Tetapi bagaimana kalau tidak. Seperti yang Yairus alami, yang diharapkan anaknya segera sembuh tetapi yang terjadi malah sebaliknya : anaknya mati. Kita harus siap dibawa Tuhan kepada pengalaman seperti ini, bahwa yang terjadi justru kebalikan dari yang kita harapkan.
Namun dalam ayat 36, Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Yairuspun menjadi tidak takut dan tetap percaya kepada Tuhan. Mari renungkan, jika yang terjadi dalam hidup kita bukanlah yang kita minta, tetapi justru keadaan yang sebaliknya yang lebih buruk, kira-kira bagaimana sikap kita? Adakah iman kita dapat menyelamatkan hidup kita? Percayalah, Tuhan Yesus sangat tahu keadaan imanmu hari ini. Mari pastikan, ketika keadaan yang tidak diharapkan itu datang, kita tidak takut namun tetap percaya kepada Tuhan. Inilah yang Yairus lakukan. Karena ia tidak takut dan tetap percaya, Yesus mengajaknya masuk ke kamar untuk mendapati anaknya hidup kembali dan sudah sembuh. Terkadang jawaban Tuhan itu tinggal selangkah lagi kita alami (tinggal kita jangan takut, percaya saja!); tetapi justru pada saat demikian kitanya yang tidak sabar dan dengan mudah memutuskan untuk berbalik arah dari Tuhan (kita menjadi lalai untuk tidak takut dan percaya), sehingga jawaban doa tidak kita alami. Oleh sebab itu, mari bertahan apapun keadaan yang terjadi. Kita harus ada pada tingkatan jangan takut dan tetap percaya kepada Tuhan.
Iman yang menyelamatkan = iman yang bekerjasama dengan Kuasa Tuhan
Ayat 30-34 mencatat, ketika perempuan yang sakit pendarahan itu menjamah jubah Yesus, ketika itu juga Yesus mengetahui, ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Lalu Yesus berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Perempuan itu menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Tuhan Yesus memang ajaib, kuasaNya sanggup menolong dan menyembuhkan kita. Tetapi yang membuat kuasa Tuhan bekerja adalah iman kita. Jadi kalau hari ini kita tidak menerima pertolongan Tuhan, berarti iman kita sedang tidak bekerjasama dengan kuasa Tuhan. Jadi segala kemuliaan, janji, dan berkat Tuhan hanya bisa diterima oleh setiap orang percaya pada saat iman mereka bekerjasama dengan kuasa Tuhan. Perempuan yang sakit pendarahan itu memiliki iman yang bekerjasama dengan Kuasa Yesus (Tuhan penyembuhnya), sehingga ada kuasa Tuhan yang ditransferkan ke tubuhnya dan ia menjadi sembuh. Kita semua pasti rindu mengalami hal yang sama, oleh sebab itu mari pastikan iman kitapun bekerjasama dengan kuasa Tuhan. Tidak peduli apapun yang terjadi dalam hidup kita, kita harus tetap percaya dan melayani Tuhan. Percayalah, ketika kita berseru dengan iman yang kuat (tidak ada ketakutan dan kekuatiran lagi), Tuhan Yesus pasti mengalirkan kuasaNya yang ajaib untuk menolong kita sehingga kita timbul sebagai orang-orang yang menang, yang siap menghadapi keadaan akhir jaman, siap menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali – Maranatha.
Haleluya. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bacaan Alkitab Ulangan 4:1, Renungan: Dengar dan Lakukan Firman Tuhan |
![]() |
---|
Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 14:8–28, Hati Dipenuhi Sukacita |
![]() |
---|
Bacaan Alkitab Markus 10:35-45, Renungan: Kemuliaan dalam Keilahian Kristus |
![]() |
---|
Bacaan Alkitab Yesaya 40 : 31, Renungan: Kesabaran Dalam Proses Tuhan |
![]() |
---|
Bacaan Alkitab Keluaran 2:11-24, Kalau Ada Kesabaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.