Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Paskah GMIM Imanuel Bahu Manado, Pdt Adolf Wenas Ajak Jemaat Belajar dari Perempuan Murid Yesus

Hampir dua ribuan anggota Jemaat GMIM Imanuel Bahu, Wilayah Manado Barat Daya (MBD) mengikuti ibadah Paskah, Minggu (31/3/2024) pagi.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
fernando lumowa/tribun manado
Wakil Ketua BPMS GMIM, Pdt Adolf Katuuk Wenas MTh memimpin ibadah Paskah Jemaat GMIM Imanuel Bahu yang berlangsung di Kawasan Bahu Mall, Manado, Minggu (31/3/2024). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hampir dua ribuan anggota Jemaat GMIM Imanuel Bahu, Wilayah Manado Barat Daya (MBD) mengikuti ibadah Paskah, Minggu (31/3/2024) pagi.

Jemaat beribadah di lokasi pusat Pekan Paskah, Kawasan Bahu Mall.

Ibadah ini dipimpin Wakil Ketua BPJS GMIM Bidang Hubungan Kerja Sama, Pdt Adolf Katuuk Wenas MTh.

Ia berkhotbah mengacu pembacaan MTPJ GMIM untuk Paskah, Matius 28:1-10 tentang Kebangkitan Yesus.

Kata Pdt Adolf, peristiwa kebangkitan Yesus adalah sejarah terbesar orang percaya.

"Yesus bangkit, bukti Iman orang Kristen," katanya.

Kepada jemaat ia berpesan, Paskah jangan dijadikan seremonial. Paskah jangan jadi kebiasaan tahunan.

"Jangan cuma ramai ketika ada kegiatan, perayaan Pekan Paskah. Gereja ramai saat Paskah, setelah itu banyak kursi yang kosong," ujarnya.

Paskah, menurut pendeta, adalah soal kebenaran. "Tidak ada peristiwa sehebat ini. Umat seluruh dunia merayakan kebangkitan Yesus," jelasnya.

Ia minta jemaat belajar kepada perempuan-perempuan murid Yesus yang menjadi orang pertama yang menyaksikan dan membawa kaber tentang Yesus bangkit.

"Seperti perempuan-perempuan itu, jadilah pembawa kabar sukacita di mana kita berada," pesan pendeta.

Kabar itu, seyogyanya juga disampaikan kepada mereka yang putus asa, tertindas, hidup dalam ketakutan.

"Banya orang putus asa, mereka butuh berita Paskah. Kisah yang membawa pengharapan," ujar pendeta lagi.

Di akhir khotbahnya, Pendeta Wenas mengingatkan jemaat agar bertekun dalam pelayanan.

"Jangan menyebut diri Kristen, pengikut Kristus tapi mencari Yesus tidak mau. Malas ke gereja dan persekutuan semua aras," katanya.

Ketua BPMJ GMIM Imanuel Bahu, Pdt Adeleida Kuhon-Tampi STh mengatakan, Paskah menjadi momentum jemaat memperkuat komitmen dalam persekutuan.

"Kiranya kita senantiasa hidup dalam kasih, merawat kebersamaan jemaat," kata Pendeta Ade.

Ia berterima kasih kepada seluruh jemaat yang boleh memberi diri dalam rangkaian Pekan Paskah.

Termasuk Panitia Hari-hari Raya Gereja (H2RG) tahun 2024 yang dinilainya bekerja maksimal menyiapkan Pekan Paskah.

Sejumlah kegiatan digelar dalam rangka Pekan Paskah, 23-31 Maret 2024.

Berbagai lomba digelar yang melibatkan jemaat kolom 1-28. Mulai dari motor lambat, lari karung, bintang vokalia, baca Mazmur, CCA remaja.

Lalu, lomba menghias dan mencari telur Paskah, lomba mewarnai Anak Sekolah Minggu, duet Pelsus, tarian kreatif, sepakbola dangdut dan lomba tenda Paskah.(ndo)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved