Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hikmah Ramadhan

Ramadhan : Meningkatkan Kualitas Sabar

Solusi terbaik al-Qur’an bagi mereka yang menemui masalah dan kendala adalah meminta pertolongan kepada sabar dan shalat.

Kolase/tribunmanado.co.id/HO
Direktur Pascasarjana IAIN Manado, Yusno Abdullah Otta. 

Terma sabar, berasal dari Bahasa Arab dari akar kata “Sha-ba-ra” merupakan bentuk ‘fi‘l (kata kerja) yang sering dipahami sebagai sikap menahan diri untuk tidak melakukan suatu perbuatan.

Kata sifatnya “Shabrun” (kesabaran). Dari berbagai definisi tentang sabar yang tersebar di berbagai tulisan, dapat disimpulkan bahwa sabar adalah kemampuan seseorang untuk tidak melakukan suatu perbuatan, meskipun dia mampu untuk melakukan perbuatan tersebut.

Sebagai ilustrasi, seorang anak dengan postur tubuh yang lebih pendek dan kurus dipukul oleh seorang anak dengan postur tubuh yang lebih tinggi dan gemuk.

Tentu saja, si anak kurus dan pendek ini tidak akan membalas pemukulan yang dilakukan oleh anak yang tinggi dan besar, karena dia kalah secara postur tubuh.

Tidak maunya si anak pendek dan kurus ini untuk membalas pukulan dari anak yang tinggi dan besar itu tidak bisa dinamakan sebagai bentuk sabar, melainkan lebih kepada rasa takut.

Namun, bila sebaliknya, si anak pendek dan kurus memukul si anak tinggi dan besar, maka pasti si anak tinggi dan besar memiliki kemampuan untuk membalas pukulan tersebut.

Akan tetapi, bila si anak tinggi dan besar tidak melakukan pembalasan kepada si anak pendek dan kurus itu, padahal dia mampu untuk melakukannya, maka dia sedang bersabar.

Karena, itu sabar berbeda dengan takut. Sabar adalah potensi yang dimiliki setiap manusia.

Al-Qur’an mendeskripsikan terma sabar dalam beberapa ayat.

Dalam QS al-Baqarah [2]: 45 dan 153 serta dalam QS. Ali Imran [3]: 125 dan 142) dikatakan, sabar adalah salah satu elemen, selain takwa, yang bisa menghadirkan pertolongan Allah.

Pada ayat ke-200 dalam Surah Ali Imran, al-Qur’an menegaskan bahwa kesabaran seseorang sejatinya bersifat konsisten dan istiqamah sehingga sabarnya semakin kuat.

Orang yang bersabar juga akan mendaptkan penilaian dari Allah Swt.

Sebagai orang dengan karakter terbaik, karena itu Allah mencintai orang-orang yang bersabar (QS. Ali Imran [3]: 146) serta Allah pasti bersama orang-orang yang sabar (QS. Al-Anfal [8]: 46). Al-Qur’an juga menceritakan bagaimana sikap Nabi Ya’qub a.s. ketika mendapatkan informasi dari anak-anaknya ketika mereka pulang dari hutan setelah menggembala ternak mereka bahwa adik mereka (Nabi) Yusuf telah wafat dimakan serigala yang dibuktikan dengan kemeja Yusuf yang dipenuhi oleh darah palsu.

Namun jawaban Nabi Ya’qub begitu indah, sehingga diabadikan Allah dalam al-Qur’an ‘aku akan hadapi peristiwa dengan “shabrun jamil” (kesabaran yang indah) (QS. Yusuf [12]: 18).

Al-Qur’an juga menceritakan bahwa kesabaran itu tidak hanya diterapkan pada saat menghadapi cobaan dan ujian, melaikan juga sikap sabar dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larang-Nya (QS. Al-Kahfi [18]: 28).

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved