Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Heboh di Sonder Minahasa

Warga Leilem Minahasa Hirup Kembali Bau Tak Sedap Pagi Ini

Warga Desa Leilem, Kecematan Sonder, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara kembali menghirup bau tak sedap pagi hari ini, Selasa (26/4/2024).

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Tirza Ponto
Istimewa
Potret Desa Leilem, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Warga Desa Leilem, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara kembali menghirup bau tak sedap pagi hari ini, Selasa (26/4/2024).

Diduga sumber bau ini bersumber lagi dari PT PGE Lahendong yang berada tepat di atas Desa Leilem.

Beberapa masyarakat yang tak tahan dengan aromanya pun mulai menggunakan masker dalam beraktivitas.

Mauren, salah satu warga Leilem mengaku baunya lebih menyengat dibandingkan yang terjadi pada hari Sabtu lalu.

"Bau yang hari ini seperti tabung gas yang bocor," tutur gadis itu.

Diketahui sebelumnya, bau menyengat dirasakan warga Desa Leilem pada Sabtu (23/3/2024).

Bau tersebut datang dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Lahendong yang terletak di Tondangow, Tomohon.

Warga mendatangi lokasi dan mereka berteriak memprotes bau uap menyengat.

Pertemuan Warga Leilem dan PT PGE

Kemudian pada Senin (525/3/2024) warga Desa Leilem dan pihak Pertamina melakukan pertemuan.

Akan tetapi pertemuan itu tak mencapai titik temu.

Masyarakat mendesak agar aktivitas Pengeboran yang dilakukan PGE Lahendong untuk sementara ditutup.

Namun sayangnya usulan tersebut tak diterima pihak PGE.

Alhasil masyarakat yang hadir dalam pertemuan yang berlangsung di Balai Kelurahan Desa Leilem Dua, Kecamatan Sonder ini memilih untuk pulang.

Karena menilai perwakilan pihak PGE Lahendong tak bisa memberikan keputusan pasti.

"Sejak pagi penjelasan hanya balik-balik di situ. Pihak PGE Lahendong dalam hal ini Pak Julian Lendeng tak bisa memberikan keputusan. Karena kami juga mengerti Julian Lendeng bukan pembuat keputusan," kata salah satu perwakilan warga Leilem.

Selain terdapat desakan untuk dihentikan sementara aktivitas pengeboran, masyarakat juga mengungkapkan sejumlah fakta saat kejadian pencemaran udara pada Sabtu kemarin.

"Baunya menyengat malah sampai ada yang pusing hingga mual. Itu yang Pihak PGE bilang tidak ada dampak," ujar Denny Sembor.

Tak cuma itu, bahkan menurut pengakuan warga banyak anak-anak harus diungsikan, lantaran bau menyengat akibat pengeboran PGE Lahendong.

"Sampai tak tahan baunya anak-anak sampai harus diungsikan ke hotel. Juga saat itu, tidak ada pihak PGE Lahendong yang datang untuk sekedar tanggung jawab," tambahnya.

Sementara pihak PGE Lahendong bau menyengat tersebut sebetulnya masih aman.

"Kan tak ada korban. Karena baunya itu masih aman," ujar Pj Humas PGE Lahendong, Julian Lendeng.

(TribunManado.co.id/hes/ren/tir)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved