Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Viral Ojek Online Menangis Pilu usai Terima Orderan Fiktif, Uang untuk Bayar Utang Ibunya Kini Habis

Terlihat dalam video, driver ojol di Surabaya tersebut menangis pilu meratapi nasibnya usai kena tipu saat bekerja.

Editor: Indry Panigoro
(TikTok/randy.gragaz)
Driver ojol di Surabaya menangis pilu meratapi nasibnya usai kena tipu saat bekerja, menerima orderan fiktir dari customer 

"Harusnya dibuat aja peraturan kl pembelian diatas 100rbu cm bisa pembayaran non tunai gt pake gopay misalnya, kasus gini udh bnyak bgt, kasian drivernya," kata Be Happy.

Setidaknya pada Sabtu (23/3/2024) malam, sekitar pukul 22.30 WIB, memang ada sebanyak enam driver ojol yang menjadi korban orderan fiktif makanan melalui aplikasi.

Titik antarnya di sekitaran Puskesmas Lidah Kulon, Kecamatan Menganti, Surabaya.

Cahyo adalah salah satu warga setempat yang melihat kejadian tersebut.

Ia saat itu sedang nongkrong di warung kopi samping Puskesmas Lidah Kulon.

Tiba-tiba datang satu driver ojek online membawa banyak makanan, namun hingga setengah jam lebih terlihat kebingungan mencari si pemesan.

Masalah satu driver ojol belum selesai, ternyata lima driver ojol lain datang secara bergantian.

"Jadi ada orang yang jadi korban. Pesanannya banyak."

"Ada order bawa makanan dengan total harga Rp163 ribu, ada juga yang sampai Rp370 ribu," ujarnya 

Raut kekecewaan terlihat di para wajah korban, bukannya untung yang didapat, si driver ojol justru mengalami kerugian.

"Sayangnya aku lupa nama akun yang pesan. Pokoknya namanya aneh," ucapnya.

Tangkapan layar video driver ojek online kena orderan fiktif di Lidah Kulon, Kecamatan Menganti, Surabaya.
Tangkapan layar video driver ojek online kena orderan fiktif di Lidah Kulon, Kecamatan Menganti, Surabaya (Istimewa)

Sekjen DPP Himpunan Pengusaha Daring Indonesia (HIPDA), David Walalangi, menanggapi kekacauan tersebut.

Ia mengatakan, hal itu adalah masalah lama bahkan sampai menyindir sudah terjadi sejak dari zaman baheula. 

"Tapi ya gitu, aplikator tidak pernah ada solusi membuat cara memperkecil risiko ojek online dan taksi online terkena orderan palsu," keluhnya.

David menerangkan, orderan fiktif rentan terjadi pada layanan orderan makanan.

Halaman
1234
Sumber: TribunJatim.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved