Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Israel

Mossad Bantah Perintah PM Israel Benjamin Netanyahu, Tolak Eksekusi Pemimpin Hamas di Qatar

Akibat penolakan tersebut, Israel akhirnya memilih opsi serangan udara pada Selasa (9/9/2025).

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
WIKIPEDIA
BANTAH - Logo badan intelijen Israel Mossad. Mossad Bantah Perintah PM Israel Benjamin Netanyahu, Tolak Eksekusi Pemimpin Hamas di Qatar 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan intelijen Israel, Mossad, dilaporkan menolak instruksi langsung dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melancarkan operasi pembunuhan terhadap para pemimpin Hamas di Doha, Qatar.

Mossad menilai aksi itu berisiko tinggi, bukan hanya dapat menggagalkan proses perundingan gencatan senjata sandera, tetapi juga berpotensi merusak hubungan strategis dengan Qatar yang selama ini menjadi mediator utama di Timur Tengah.

Akibat penolakan tersebut, Israel akhirnya memilih opsi serangan udara pada Selasa (9/9/2025).

Baca juga: Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka di Majelis Umum PBB, Ada Tetangga Indonesia

Namun, sumber keamanan Israel meyakini bahwa serangan itu gagal mencapai target utama, yakni menewaskan para petinggi Hamas yang dibidik.

Penolakan itu dilatarbelakangi kekhawatiran bahwa aksi tersebut bisa menggagalkan perundingan gencatan senjata sandera sekaligus merusak hubungan diplomatik dengan Qatar, yang saat ini berperan sebagai mediator kunci di kawasan Timur Tengah.

Laporan ini diungkapkan The Washington Post pada Jumat (12/9/2025).

Sebagai gantinya, Israel kemudian memilih menempuh jalur serangan udara pada Selasa (9/9/2025).

Namun, sejumlah pejabat keamanan Israel meyakini serangan tersebut tidak berhasil menewaskan petinggi Hamas yang menjadi target utama.

Keyakinan itu diperkuat setelah Hamas pada Jumat (12/9/2025) mengumumkan bahwa Khalil Al Hayya, pemimpin Hamas berbasis di Qatar, menghadiri pemakaman putranya, Hammam, yang disebut "syahid".

Kehadiran Al Hayya sekaligus menepis rumor bahwa ia tewas dalam serangan itu.

Perdebatan di internal Israel

Laporan muncul mengenai adanya penentangan signifikan terhadap operasi tersebut, baik dari sisi pelaksanaan maupun waktunya yang bertepatan dengan perundingan penyanderaan.

Seorang pejabat senior yang mengetahui proses negosiasi mengatakan kepada Channel 12, sebagian besar lembaga pertahanan merekomendasikan agar serangan ditunda.

“Posisinya jelas, ada kesepakatan pengembalian sandera yang sudah di atas meja. Negosiasi harus diselesaikan. Semua orang memahami konsekuensi bagi para sandera, dan operasi seperti ini pada saat ini bisa membahayakan kemungkinan tersebut,” kata pejabat itu.

Channel 12 menyebut operasi itu ditentang oleh Kepala Staf IDF Eyal Zamir, Kepala Mossad David Barnea, dan Penasihat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi.

Sebaliknya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Katz, penjabat kepala Shin Bet yang dikenal sebagai “Mem,” serta Menteri Urusan Strategis Ron Dermer mendukung pelaksanaan serangan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved