Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemilu 2024

Daftar Artis yang Berhasil dan Gagal Jadi Anggota DPR RI, Banyak Pendatang Baru, Incumbent Lengser

Ada 22 artis yang berhasil meraih kursi DPR RI di Pemilu 2024. Namun ada juga yang punya nasib berbeda, dan gagal menjadi anggota DPR RI.

Editor: Ventrico Nonutu
Kolase Tribun Manado
Once Mekel, Nafa Urbach, Marisya Mulyana, Ahmad Dhani. Daftar Artis yang Berhasil dan Gagal Jadi Anggota DPR RI. 

Partai: Demokrat
Dapil: Jawa Timur III
Jumlah suara: 52.983

18. Ashraff Abu

Partai: Golkar
Dapil: Jawa Tengah X
Jumlah Suara: 177.436

19. Henry Indraguna

Partai: Golkar
Dapil: Jawa Tengah V
Jumlah suara: 82.401

20. Tommy Kurniawan

Partai: PKB
Dapil: Jawa Barat V
Jumlah suara: 100.656

21. Arzeti Bilbina Setyawan

Partai: PKB
Dapil: Jawa Timur I
Jumlah suara: 62.790

22. Nafa Urbach

Partai: NasDem
Dapil: Jawa Tengah VI
Jumlah suara: 67.652

Berikut Caleg Artis yang Gagal Lolos ke DPR:

1. Demokrat

Andika Mahesa

2. Golkar

Wanda Hamidah
Sultan Djorghi

3. PDIP

Anang Hermansyah
Thariq Halilintar
Krisdayanti
Andre Hehanusa
Marcell Siahaan
Ronald Surapradja
Tamara Geraldine

4. Gerindra

Bedu

5. PAN

Jeje Ritchie Ismail
Nisya Ahmad
Marisya Mulyana (Marisya Icha)
Imel PC
Ayu Azhari
Charly Van Houten
Opie Kumis
Kristin

6. PKB

Norman Kamaru
Zora Vidyanata

7. Nasdem

Ramzi
Krisna Mukti
Anisa Bahar
Choky Sitohang
Didi Riyadi
Beruntung Perdana

8. Partai Perindo

Aldi Taher
Arnold Poernomo
Vicky Prasetyo
Yusuf Mansur
Venna Melinda
Dede Sunandar
Bobby Maulana
Aden Bajaj
Ali Zaenal Abidin

9. PSI

Giring Ganesha
Badai Kerispatih
Helmy Yahya

10. PPP

Gilang Dirga

11. PKS

Narji

12. PKN

Farhat Abbas

13. Partai Gelora

Neno Warisman
Miing Bagito.

Habiskan Miliaran Rupiah

Kader NasDem Anisa Bahar mengaju sudah dua kali menjadi calon anggota legislatif (caleg) tetapi gagal mendulang suara tertinggi.

Padahal dana yang digelontorkan pedangdut yang terkenal goyangan patah-patah ini termasuk sangat tinggi sebesar Rp 5 miliar.

Bahkan ia harus merelakan dua mobil mewahnya dijual sebagai tambahan modal kampanye.

Di Pemilu 2024, Anisa maju sebagai caleg di daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah IX.

Namun dia gagal meraih suara tertinggi di dapil yang meliputi wilayah Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kota Tegal ini.

Anisa Bahar hanya mengantongi 2.371 suara di antara rekan separtainya, perolehan suara Anisa Bahar berada di urutan 5 dari 8 caleg Partai NasDem di dapil Jawa Tengah IX.

Secara runut, PDI Perjuangan unggul di antara parpol peserta (16,72 persen) atau 25,3 juta suara, kedua Partai Golkar (15,29 persen) atau 23,2 juta. suara, ketiga Partai Gerindra (13,22 persen) atau 20 juta suara, dan keempat PKB (10,62) atau 16,1 juta suara.

Empat partai lainnya NasDem (9,66 persen) atau 14,6 juta suara, PKS (8,42 persen) atau 12,7 juta suara, Demokrat (7,43 persen) atau 11,2 juta suara, dan PAN (7,24 persen) atau 10,9 juta suara.

Tanggapan Pengamat

Dengan tergusurnya inkumben menjadi bukti bahwa modal ketenaran tidak lagi cukup mengarungi pertarungan Pileg.

Wakil rakyat kini dituntut memiliki inovasi, ide, dan gagasan yang dapat mengakomodasi kebutuhan rakyat paling tidak di dapilnya.

Pengamat Politik Yusak Farchan menilai caleg kalangan artis harus mau turun ke bawah menyerap aspirasi dari daerah pemilihannya.

Menurutnya, mendengarkan langsung suara rakyat adalah kunci untuk selain faktor logistik.

“Kebanyakan artis ini karena merasa sudah popular tidak mau mengonversi popularitasnya menjadi elektabilitas,” kata Yusak kepada Tribun Network, Jumat (22/3/2024).

Direktur Eksekutif Citra Institute menuturkan seharusnya caleg artis ini memaksimalkan waktu kampanye untuk bekerja keras.

Apabila caleg tidak turun di dapilnya maka rakyat juga enggan memberikan suaranya.

Yusak menilai persaingan yang berat baik di internal partai ataupun dapil juga menjadi faktor kekalahan caleg artisZ

Caleg PDIP Anang Hermansyah di dapil Jawa Barat V serta Krisdayanti di dapil Jawa Timur V termasuk yang kalah.

“Kalau Anang dan Krisdayanti tidak lolos ke Senayan. Saya kira kompetitornya juga tidak sebanding dengan lawan – lawannya yang incumbent,” kata Yusakz.

Dia menuturkan, lawan- lawan yang sudah malang melintang di dunia politik itu, menjadi penyebab utama Anang dan Kridayanti tidak lolos ke Senayan.

“Itu saingan berat jadi tidak mudah mengalahkan mereka harus bekerja keras,” tuturnya.

Yusak menyarankan agar parpol lebih kompetitif dalam menjaring kader bukan hanya melihat variabel popularitas tetapi mengesampingkan elektabilitas.

Telah tayang di Tribunnews.com

Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved