Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berit Viral

Viral Pria Muda Ditemukan Tewas Dalam Keadaan Bersujud, Ternyata Korban Kebakaran, Posisinya Disorot

Postur tubuh korban ketika ditemukan dalam posisi sujud di pojok kamar antara pintu dan jendela menuju tangga lantai 1.

Editor: Indry Panigoro
TribunKaltim.co/ Rita Lavenia
Sebuah ruko di Samarinda terbakar, satu korban tewas ditemukan dalam posisi sujud, tubuh dan pakaian utuh tak tersambar api. 

Keinginan menyelamtkan diri membuat Ayu, suami dan anak mereka yang bernama Yanti tak sempat menyelamatkan satupun barang berharga.

Saat keluar sempat terjadi letupan beberapa kali yang berasal dari pom mini dan bengkel milik Ambo.

Ia melihat Ambo dan sang istri histeris di median jalan. Kaki tetangganya tersebut nampaknya melepuh.

Di sela rasa panik, pendengarannya kembali menangkap suara teriakan meminta tolong.

Suara itu kadang terdengar jelas, namun lebih sering samar.

Dia lantas mencari-cari sumbernya.

Ayu pun terkejut saat suara itu berasal dari bangunan ruko milik Ambo yang tengah terbakar dengan hebatnya.

"Belum ada pemadam. Suara itu ternyata dari lantai dua. Itu anaknya Ambo, namanya Risky," ucapnya dengan linangan air mata.

Saat itu mereka hanya bisa menangis histeris tanpa bisa berbuat banyak.

Pasalnya, ceceran bahan bakar dari pom mini yang ada membuat api cepat membesar.

Suara Risky yang terus melemah masih terdengar selama lima menit lamanya

Hingga akhirnya, pemadam kebakaran gabungan tiba di lokasi kejadian dan langsung melakukan pemadaman.

Dalam upaya penanganan itu, Disdamkar Samarinda menggunakan cairan foam atau busa untuk menangani api yang terus menjadi karena ceceran BBM.

"Pas pemadam datang suara Risky sudah tidak ada. Pas dicek ternyata meninggal," ucap Ayu pelan sembari mengusap air mata menggunakan daster biru yang dikenakannya.

Peristiwa ini menyisakan trauma tersendiri bagi Ayu, harta benda tak ada yang terselematkan.

Namun hanya satu permohonannya bersama warga setempat, yakni Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim dapat menghilangkan pom mini.

"Menguntungkan bagi mereka (pemilik pom mini), tapi kalau sudah begini rugi besar, nyawa hilang. Tolong pemerintah hilangkan pom mini. Kami sangat takut," pungkasnya dengan mata yang kembali berair. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co

Baca berita lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved