Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemilu 2024

Sosok Caleg Gagal yang Malah Nekat Nyalakan Petasan di Masjid dan Bongkar Jalan hingga 1 Nenek Tewas

Seorang calon legislator (caleg) mengamuk karena perolehan suaranya kecil dalam Pemilu 2024 menjadi viral di media sosial.

Editor: Alexander Pattyranie
goodkind/tribunjabar.com
Kolase foto Sosok Caleg Gagal yang Malah Nekat Nyalakan Petasan di Masjid dan Bongkar Jalan hingga 1 Nenek Tewas. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang calon legislator (caleg) mengamuk karena perolehan suaranya kecil dalam Pemilu 2024 menjadi viral di media sosial.

Sang calon tersebut, yang gagal meraih kursi, melakukan tindakan nekat dengan menyalakan petasan di menara masjid dan merusak jalan beton.

Tindakannya itu menimbulkan dampak serius; seorang warga lanjut usia meninggal dunia karena terkejut dengan suara petasan tersebut.

Calon tersebut diketahui sebagai Ahmad Rizal, yang mencalonkan diri dari Partai NasDem.

Ahmad Rizal diduga telah memerintahkan tim suksesnya untuk meletakkan petasan di Masjid dan diduga sengaja mengganggu warga di Dusun Sengon, Tambak Jati, Kecamatan Patokbeusi, Subang.

Selain itu, dia juga terlibat dalam pengrusakan jalan beton di Dusun Tegal Koneng, Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi.

Jalan tersebut sebelumnya telah dibangun dengan menggunakan dana aspirasi selama dua periode menjadi anggota DPRD Subang.

Parahnya dampak dentuman petasan jumbo yang kencang membuat satu orang lansia meninggal dunia.

Diketahui setelah tahu dirinya memperoleh suara kecil di Pemilu 2024, Ahmad Rizal bikin onar di kampungnya.

Ia diduga frustasi akibat suaranya jeblok.

H Ahmad Rizal merupakan caleg DPRD Subang daerah pemilih (Dapil) IV yang meliputi wilayah Kecamatan Ciasem, Patokbeusi, dan Blanakan.

Ia terdaftar dari Partai Nasdem dengan nomor urut 8.

SOSOK Ahmad Rizal, Caleg Gagal Nekat Nyalakan Petasan di Masjid dan Bongkar Jalan, 1 Nenek Tewas
SOSOK Ahmad Rizal, Caleg Gagal Nekat Nyalakan Petasan di Masjid dan Bongkar Jalan, 1 Nenek Tewas (goodkind/tribunjabar.com)

Sebelumnya, H Ahmad Rizal juga sudah menjabat sebagai anggota DPRD Subang selama dua periode.

Ia pernah menduduki posisi sebagai Wakil Ketua DPRD Subang pada periode 2014-2019.

Sebelum berpindah ke Partai Nasdem, H Ahmad Rizal juga pernah menjadi kader Partai Demokrat.

Bahkan, dirinya pernah menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat Subang.

Namun, H Ahmad Rizal mundur dari partai yang membesarkannya tersebut menjelang detik-detik pendaftaran caleg Pemilu 2024 ke KPU.

Perolehan Suara

seperti apa perolehan suara H Ahmad Rizal yang viral karena menyalakan petasan di atas menara masjid tersebut?

Dilansir dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin (26/2/2024) pagi, Ahmad Rizal dari Partai Nasdem itu mendapatkan sebanyak 421 suara.

Suara Ahmad Rizal bukanlah yang terbanyak di partainya untuk DPRD Subang Dapil IV.

Di internal Partai Nasdem, Hafil Gaputra Sanjaya meraih suara tertinggi dengan perolehan 1.099.

Lalu, ada Harung Alvi yang memperoleh suara sementara sebanyak 531.

Viral Nyalakan Petasan

Video aksi caleg gagal pada Pemilu 2024 viral di media sosial.

Dalam video amatir, diduga sekelompok orang yang hendak menyalakan petasan di Dusun Sengon, Tambak Jati, Kecamatan Patokbeusi, Subang, terlihat menggunakan motor pada Senin malam sebelumnya.

Sekelompok orang itu ternyata anak buah suruhan Ahmad Rizal untuk menyalakan petasan.

Mereka terlihat membawa bambu yang digunakan untuk memasang petasan dan diduga sengaja meneror warga di wilayah itu karena kandidat Calon legislatif dari Partai NasDem tersebut kalah oleh rekan separtainya yaitu Harungi Alvi.

caleg gagal itu juga membongkar jalan beton di Dusun Tegal Koneng Desa Tambakjati Kecamatan Patokbeusi.

Jalan tersebut dibangun menggunggakan dana aspirasi Caleg selama 2 periode menjadi anggota DPRD Subang.

Warga Tambakjati pun menjadi resah.

Bahkan kabarnya tak sedikit banyak anak-anak balita dan orang tua yang jatuh sakit hingga menjalani perawatan di Rumah Sakit akibat suara petasan berdaya ledak yang cukup besar tersebut.

Aksinya menyalakan petasan jumbo membuat nenek, Dayeh (60) meninggal dunia.

Nenek Dayeh meninggal dunia pada Sabtu (24/2/2024) sore.

Nenek Dayeh sempat dirawat di rumah sakit karena drop setelah mendengar suara petasan di sekitar rumahnya di Dusun Sengon, Tambak Jati, Kecamatan Patok Beusi, Subang.

Korban diduga memiliki riwayat sakit jantung dan langsung mengalami penurunan kondisi setelah mendengar suara petasan yang cukup keras dalam beberapa hari ini yang dinyalakan oleh caleg Nasdem tersebut.

Keluarganya mencoba membawanya ke beberapa rumah sakit di wilayah Pantura Subang dan Karawang, tetapi penuh dan tidak mendapatkan pelayanan.

Akhirnya, ia dibawa pulang dan menjalani perawatan di wilayah Sukamandi selama dua hari sebelum meninggal dunia di rumahnya pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB.

"Memang sudah sakit pada awalnya, malam diinfus. Saat malam mendengar suara petasan kaget, besar banget. Dia kaget kemudian drop dan dibawa ke rumah sakit cuma di Puri Asih, enggak sanggup balik ke Cikalong,” kata tetangga korban, Daspin, Sabtu(24/2/2024)

"Di sana sama enggak ada tempat dan balik ke Jalan Wadas, sampai jam 2 dini hari. Ke sana ke sini enggak ada tempat, meningga

Keluarga Siap Tanggung Jawab

Kapolsek Patokbeusi AKP Anton Indra Gunawan mengatakan kondisi di Desa Tambakjati berangsur kondusif setelah aksi tak terpuji yang dilakukan H Ahmad Rizal.

"Kami Muspika Patokbeusi dan keluarga Caleg tersebut bersama warga Tambakjati yang merasa dirugikan sudah melakukan mediasi dan sepakat tak akan membawanya ke jalur hukum," ujar Anton saat ditemui pada Minggu (25/2/2024).

Menurut Anton, kedua belah pihak sepakat tak akan menempuh jalur hukum karena keluarga Ahmad Rizal bersedia mengganti semua kerugian.

"Kedua belah pihak sepakat tidak akan menempuh jalur hukum dengan syarat pihak H Rizal bersedia bertanggung jawab perbuatannya yang tidak terpuji dan mengganggu ketertiban umum di Desa Tambakjati," katanya.

Anton mengungkapkan, keluarga Ahmad Rizal juga memohon bantuan kepada pihak TNI-Polri untuk mendata kerugian, baik materil maupun immateril.

"Sampai saat ini kami pihak Muspika masih mendata semua kerugian warga," ucapnya

Setelah data kerugian didapat, lanjut Anton, pihak Muspika dan Pemdes Tambakjati akan mengambil langkah lebih lanjut terkait solusi penyelesaian ganti rugi.

(Tribun-Medan.com)

Baca Berita Lainnya dari Tribun Manado di Google News

Sumber: TribunMedan.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved