Film
Sosok Dandhy Dwi Laksono, Sutradara Dirty Vote, Film Dokumenter Soal Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
Inilah sosok Dandhy Dwi Laksono. Sutradara film dokumenter berjudul Dirty Vote
Menurut Dandhy, polisi langsung menunjukkan surat penangkapan.
Padahal, sebelumnya dia tidak pernah dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian seperti yang dituduhkan polisi.
Selain surat penangkapan, polisi juga menunjukkan kicauan di akun Twitter dia terkait Papua.
Kicauan itu diunggah pada 23 September 2019.
"Saya terkejut tiba-tiba petugas ke rumah dan menunjukkan materi yang saya twit. Kemudian konfirmasi apakah itu twit saya."
"Saya jawab, (itu) betul terkait Papua," ujar Dandhy kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat pagi.
Dandhy pun ditetapkan sebagai tersangka. Namun, Dandhy telah dilepas pagi ini.
Pihak kepolisian memutuskan untuk tidak menahan Dandhy setelah sebelumnya menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Jumat (27/9/2019).
Kicauan Dandhy di media sosial membuatnya berurusan dengan hukum.
Menurut kuasa hukum Dandhy, Alghifari Aqsa, Dandhy ditangkap polisi dengan tuduhan menebarkan kebencian berdasarkan SARA.
"Dianggap menebarkan kebencian berdasarkan SARA melalui media elektronik, terkait kasus Papua," ujar Alghifari, yang dihubungi Kompas.com pada Jumat (27/9/2019) dinihari lalu.
Secara spesifik, Dandhy dituding melanggar Pasal 28 Ayat (2) jo Pasal 45A Ayat (2) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Dandhy saat itu ditangkap karena cuitannya di Twitter mengenai persoalan di Papua dan Papua Barat.
Namun kala itu akhirnya ia dibebaskan. Penangkapan Dandhy kala itu menuai banyak kecaman dari banyak pihak.
Penangkapan Dandhy Kamis lalu bukanlah yang pertama kali.
Sebelumnya, Dandhy sudah pernah ditangkap karena unggahannya di media sosial.
Pada September 2017, ia dilaporkan ke polisi setelah menulis artikel opini berjudul "Suu Kyi dan Megawati".
Tulisan tersebut ia bagikan melalui akun Facebook-nya.
Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) melaporkan Dandhy karena tulisannya dianggap menghina Megawati Soekarnoputri.
Kemudian, Dandhy kembali ditangkap karena cuitannya di media sosial Twitter.
Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini memang dikenal sebagai aktivis yang kerap mengkritik pemerintah, termasuk Presiden Joko Widodo.
Dan kini, Dandhy tetap berani. Menjelang Pemilu 2024, ia kembali membuat geger dengan merilis film Dirty Vote.
Melansir dari Tribunnews, ini merupakan film keempat yang disutradarai oleh mantan wartawan tersebut, mengambil momentum pemilu.
(*)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com
Film Sore: Istri Dari Masa Depan Viral, Dion Wiyoko Beberkan Proses Syuting yang Penuh Tantangan |
![]() |
---|
Sinopsis Film Sore: Istri dari Masa Depan, Adaptasi Web Series 2017 |
![]() |
---|
Vanesha Prescilla Comeback, Ini Sinopsis Film Tak Ingin Usai di Sini dan Daftar Pemerannya |
![]() |
---|
Sinopsisi Film Catatan Harian Menantu Sinting Dibintangi Raditya Dika dan Ariel Tatum |
![]() |
---|
Sosok Nisa Asli Akhirnya Nonton Film Ipar adalah Maut, Ngaku Masih Sayang Sama Rani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.